DIALEKTIS.CO – Anggota DPRD Kaltim juga sebagai anggota Panitia Khusus (Pansus) Laporan Keterangan Pertanggungjawaban (LKPJ), Sutomo Jabir merasakan adanya ketimpangan pembangunan infrastruktur ekonomi antara di perkotaan dengan perdesaan.
Hal tersebut ditandai dengan bertambah besarnya index gini ratio dari O,33 menjadi 0,335 pada tahun 2020.
“Artinya semakin terjadi kesenjangan pembangunan di Kaltim,” kata Sutomo Jabir setelah melakukan kegiatan selama dua hari mulai tanggal 22 hingga 23 April 2020 dengan pembahasan capaian program dan kegiatan prioritas pada perangkat daerah dalam LKPJ Gubernur Kaltim tahun 2020.
Adanya ketimpangan itu juga disebutkan juga mengemuka saat Pansus melaksanakan Rapat Dengar Pendapat (RDP) dengan sejumlah Organisasi Perangkat Daerah (OPD) antara lain BPKAD, BPBD dan Dinas Lingkungan Hidup.
Jabir menjelaskan, secara kasat mata bisa dilihat infrastruktur ekonomi, seperti jalan dan prasarana ekonomi, misalnya pasar di wilayah perbatasan dan pedalaman (perdesaan) sangat tidak memadai atau teringgal dibandingkan dengan yang dibangun di wilayah pesisir (perkotaan).
“Hal demikian telah membuat kesejangan ekonomi antara desa-kota makin menjadi-jadi,” kata Sutomo dari PKB ini.
Menurutnya, RPJMD yang dirancang pemerintah seharusnya mengurangi kesenjangan pembangunan dan ekonomi, dengan pemerataan pembangunan infrastruktur ekonomi.
“Kita mengharapkan pemerintah fokus pada pemerataan pembangunan pada tahun-tahun mendatang,” tegasnya.
Selain itu Infrastruktur jalan juga menjadi sorotan. Kalimantan Timur yang disebut sebut sebagai salah satu provinsi terkaya namun infrastruktur jalanya memprihatinkan.
Sutomo Jabir mengatakan banyak jalan yang dibangun tapi cepat alami kerusakan. Penyebabnya karena banyaknya aktivitas kendaraan besar yang tidak sesuai dengan spesifikasi jalan, lalu aktivitas houling batu bara yang menggunakan jalan umum. Disebutkan hal tersebut menjadi atensi hampir semua anggota Pansus.
“Hampir semua anggota pansus menyoroti infrastruktur jalan. Dibangun tapi akhirnya cepat rusak,” urai Sutomo Jabir. (Frn/Yud)
Discussion about this post