DIALEKTIS.CO – Mulai banyak pihak yang mulai terbuka memprediksi pasangan bakal calon Presiden RI favorit yang paling berpeluang untuk bertarung pada 2024 mendatang.
Prediksi di media sosial pun beredar luas, baik dari lembaga survei hingga individu kalangan politisi gaek daerah. Salah satunya, datang dari mantan Wali Kota Bontang dua priode, Andi Sofyan Hasdam.
Dalam pernyataannya, Sofyan menyebut meski masih terlalu dini untuk memprediksi siapa dan ada berapa pasang calon. Namun ia memprediksi hanya akan ada dua pasangan calon dalam Pilpres mendatang.
“Namanya prediksi, ya sesuatu yang memang belum tentu terjadi. Tapi kalau yang diprediksi itu benar atau mendekati benar, disitulah kepuasan seorang prediktor,” ujarnya, Rabu (10/8/2022).
Tanda akan lahirnya dua pasangan Capres tersebut menguat dalam sepekan terakhir. Menurutnya hal itu realistis, karena didukung oleh jumlah kursi di DPR RI.
Pertama, Ganjar Pranowo dengan Erick Tohir. Kata dia, pasangan ini muncul karena Ganjar dan Erick dimunculkan oleh Presiden Jokowi di Solo pada saat kegiatan jalan sehat.
Kemunculan kedua orang ini di depan publik ia yakini bukan karena kebetulan. Namun, untuk memberi sinyal bahwa orang inilah yang diinginkan oleh Jokowi sebagai penerusnya.
“Solo bagi presiden Jokowi memiliki makna tersendiri karena dari sanalah dia berangkat, meniti karir dari Walikota, Gubernur DKI hingga sukses menjadi Presiden,” paparnya.
Di sisi lain, Sofyan memprediksi Ganjar dan Erik akan mendapat dukungan kursi DPR RI yang sangat besar. Yakni, PDIP (128 kursi), Golkar (85 kursi), PAN ( 44 kursi) dan PPP (19 kursi). Lebih dari cukup memenuhi persyaratan pencalonan minimal 115 kursi.
Kedua, pasangan Prabowo dengan Muhaimin Iskandar. Meski sebutnya masih banyak yang meragukan, Sofyan menyatakan pristiwa hampir bersamaannya waktu Gerindra dan PKB mendaftar ke KPU dapat menjadi sinyal koalisi keduanya.
Dari jumlah kursi pun, Gerindra (78 kursi) dan PKB (58 kursi) juga sudah cukup untuk menjadi tiket menghantarkan Prabowo dan Muhaimin sebagai pasangan bakal calon Presiden RI.
Meski memprediksi dua calon tersebut. Sofyan memprediksi Anies Baswedan juga masih berpeluang untuk maju. Namun, semua bergantung pada sikap tiga partai tersisa. Yakni, NasDem (59 kursi), Demokrat (54 kursi), dan PKS (50 kursi) sehingga total dukungan menjadi163 kursi.
“Permasalahannya, apakah NasDem akan mendukung Anies?. Atau malah ikut mendukung Ganjar – Erick?. Kedua kemungkinan ini bisa terjadi, karena Anies dan Ganjar keduanya dicalonkan oleh Partai Nasdem pada Rakernas yang lalu,” bebernya.
Sebutnya, prediksi bahwa NasDem akan mendukung Ganjar, didasari oleh kedekatan Surya Paloh dengan Presiden Jokowi selama ini.
Namun dibalik prediksi itu, masih ada keyakinan bahwa NasDem akan mendukung Anies karena Surya Paloh tidak ingin partainya sekedar ikut- ikutan pada partai lain. Dengan menjadi “play maker” sehingga menimbulkan efek elektoral pada partai NasDem.
Kata dia, seandainya NasDem mendukung Anies bersama Demokrat dan PKS?. Pertanyaannya, siapa yang menjadi calon wakil Presiden?.
Jika wakil Presidennya Dr. Salim dari PKS, lalu Demokrat dapat apa ? Atau sebaliknya, jika AHY dari Demokrat menjadi Wapres, lalu PKS mendapat apa?. Tentu urusan merekalah bertiga untuk melakukan kompromi.
“Dengan prediksi itu, NasDem akan menentukan apakah akan hanya ada dua pasangan calon Presiden?. Atau akan ada tiga pasang?. Di sini kelihatan peranan Surya Paloh yang sangat besar,” paparnya.
Menurutnya, Surya Paloh tidak ingin mencalonkan diri menjadi Presiden. Namun sangat menentukan siapa yang akan menjadi calon Presiden. Sehingga posisinya pada pemilu 2024 betul-betul sebagai “play maker”. (Yud/DT).
Discussion about this post