DIALEKTIS.CO – Nasi pecel merupakan salah satu kuliner khas Indonesia yang mudah ditemukan di Kota Bontang, Kalimantan Timur (Kaltim). Hidangan tradisional yang satu ini digemari masyarakat karena rasanya yang enak dan harganya merakyat.
Seperti warung pecel milik Bude Lamina, di Pasar Taman Rawa Indah (Tamrin). Setiap pagi, warung pecel yang berada di lantai 1 itu selalu ramai pembeli. Harganya pun terbilang ramah di kantong. Untuk seporsi isi nasi, sayur, kuah kacang dan telur hanya dibandrol Rp 8.000.
Bude Lamina, menyebut nasi pecel yang ia jajakan ini merupakan resep turun-temurun sejak tahun 1980-an. Ia melanjutkan usaha yang dirintis orangtua mertuanya. Sedangkan ia merupakan generasi ketiga.
“Sejak tahun 80-an, awalnya nenek suami saya. Jualannya di kawasan lengkol. Dilanjutkan mertua saya di pasar ini dari mulai sebelum kebakaran,” ujar Lamina kepada media ini, Jumat (10/11).
Warung pecel yang hanya menyajikan lauk telur ini tak hanya dikunjungi masyarakat kelas menengah. Tak jarang juga disambangi pegawai hingga pejabat daerah setempat.
“Iya, setiap hari buka dari selepas salat subuh hingga pukul 10.00 pagi saja. Alhamdulillah, selalu habis 4 termos nasi ukuran besar,” ungkapnya.
Meski begitu, wanita 50 tahun itu mengaku tidak pernah menghitung berapa porsi yang terjual. Namun, ia menyatakan setidaknya ia selalu menyiapkan 6 piring telur dalam sehari.
Lebih, jauh Bude Lamina menyatakan dalam berusaha dirinya tidak terlalu ambisius. Semua diniatkan berusaha dan bersyukur, tidak terlalu mengejar nominal keuntungan.
“Pelanggan ada saja, yang penting istiqomah. Rezeki itu dari Allah, Alhamdulillah sudah bisa umroh 4 kali bareng dua anak. Tahun 2024 ini juga masuk daftar cadangan haji. Do’a-in bisa berangkat ya mas,” tuturnya. (*).
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Dialektis.co. Caranya dengan klik link https://t.me/+CNJcnW6EXdo5Zjg1 kemudian join. Agar lebih mudah install aplikasi telegram dulu di ponsel Anda.
Discussion about this post