Dialektis.co – Serapan anggaran Pemerintah Kota Bontang yang masih di bawah 50 persen di semester pertama tahun anggaran 2025 menimbulkan kekhawatiran di kalangan legislatif.
Hingga akhir Mei, realisasi belanja baru menyentuh angka 30 persen dari total APBD sebesar Rp 2,5 triliun.
Situasi ini dianggap berdampak pada lambatnya pembangunan dan layanan publik.
Wakil Ketua Komisi B DPRD Bontang, Winardi, menyebut lambannya penyerapan tidak semata akibat kelalaian OPD, melainkan dipengaruhi perubahan kebijakan nasional, khususnya Instruksi Presiden (Inpres) yang diterbitkan awal tahun 2025.
“Adanya Inpres itu membuat rencana yang sudah disusun OPD harus dibongkar ulang, karena banyak kegiatan yang harus menyesuaikan dengan aturan baru dari pusat,” katanya saat ditemui media ini.
Inpres yang dimaksud merujuk pada arahan Presiden yang mendorong percepatan pelaksanaan program strategis nasional di daerah, pengutamaan produk dalam negeri, serta efisiensi dan fokus pada belanja yang berdampak langsung ke masyarakat.
Salah satu poin penting dalam Inpres itu adalah pengendalian inflasi daerah dan penguatan ketahanan pangan, yang memaksa pemerintah daerah untuk merealokasi sebagian anggaran.
“Inpres ini sifatnya mendadak dan menuntut penyesuaian segera. Tapi, turunan regulasinya belum semuanya lengkap. Jadi OPD di daerah belum bisa bergerak maksimal,” ujar politisi dari partai berlambang Banteng ini.
Ia menilai, ketidaksiapan regulasi turunan di tingkat kementerian menyebabkan terhambatnya pelaksanaan kegiatan yang sudah dianggarkan sejak awal tahun.
Banyak OPD akhirnya harus menunggu revisi petunjuk teknis dan petunjuk pelaksanaan sebelum melakukan belanja kegiatan.
Oleh karena itu, Winardi mendorong seluruh OPD melakukan evaluasi menyeluruh terhadap perencanaan kerja dan mempercepat adaptasi dengan kebijakan pusat.
Ia juga mengingatkan pentingnya komunikasi aktif antara pemerintah daerah dan pemerintah pusat untuk mempercepat sinkronisasi.
“OPD jangan menunggu terlalu lama. Harus aktif mencari solusi agar serapan bisa digenjot di semester dua. Waktu kita tidak panjang lagi,” tutupnya. (Mira/adv).
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Dialektis.co. Caranya dengan bergabung saluran Dialektis.co WhatsApp atau telegram di link https://t.me/+CNJcnW6EXdo5Zjg1 kemudian join.
Discussion about this post