DINAS Pemadam Kebakaran dan Penyelamatan (Disdamkartan) merupakan salah satu Organisai Perangkat Daerah (OPD) termuda di lingkup Pemerintah Kota (Pemkot) Bontang, Kalimantan Timur.
Seperti namanya, tugas utamanya memadamkan api dan melakukan penyelamatan dan penanggulangan bencana.
Slogan “Pantang pulang sebelum api padam, walaupun nyawa taruhannya” pun terpampang jelas di Markas Komando (Mako) mereka, seolah menggambarkan keberanian, semangat dan kesigapan seluruh petugas.
Kepala Disdamkartan M. Yani melalui Kepala Bidang (Kabid) Fasilitasi dan Pencegahan Disdamkartan, Mudjiono saat ditemui awak dialektis.co di sela-sela kegiatan pelatihan beberapa waktu lalu menyatakan tugas Damkar tidak sebatas melawan api dan penyelamatan, namun juga edukasi masyarakat.
Kata dia, guna menekan potensi kebakaran di Kota Taman. Pihaknya kerap melakukan inspeksi Alat-alat Pemadam Api Ringan (APAR) yang diselingi dengan sosialisasi tata cara padamkan api ringan di Kelurahan, Instansi dan sejumlah Perusahaan.
Tak jarang petugas Damkar Bontang memberi pelatihan kepada oprator SPBU, pegawai swasta, hingga perkumpulan arisan Ibu-ibu PKK. Dengan materi sosialisasi yang disesuaikan dengan latar belakang peserta.
“Entah itu ada perkumpulan arisan ibu PKK kita masuk kesitu sosialisasi, bagaimana supaya terutama masalah kompor gas,” bebernya.
Mudjiono mencontohkan, tehnik pemadaman kompor gas menjadi salah satu materi yang paling sering disosialisasikan kepada warga. Dijelaskannya, perlu diketahui menyiram kompor gas dengan air ketika dalam keadaan panik justru menimbulkan api cepat membesar.
“Pakai handuk saja dibasahi baru ditutup gak ada udara mati sendiri,” jelasnya.
Sosialisasi yang masif terkait tehnik pemadaman kompor gas tersebut dinilai cukup efektif. Terbukti, dari beberapa kejadian, sejumlah warga sudah siap dan tidak panik saat menghadapi kendala potensi kebakaran dari kompor gas.
“Alhamdulillah, kita selama ini bisa menekan angka kebakaran yang ada di Kota Bontang,” ucapnya.
Meski begitu, diakui Mudjiono saat ini akibat dampak pandemi Covid-19. Pihaknya tidak lagi menjadwalkan pelatihan keliling, namun untuk sementara hanya melayani ketika ada yang meminta.
Sambungnya, pihaknya berharap kedepannya agar semua APAR baik lingkungan pemukiman, kantor dan instansi di Kota Bontang selalu siap untuk digunakan, dengan perawatan dan inspeksi rutin.
“Jadi begitu ada kejadian kita sudah siap semua alatnya siap manusianya yang menggunakan juga siap jadi kita aman semuanya,” tutupnya. (Mir/Yud).
Discussion about this post