DIALEKTIS.CO – Saat cuaca bersahabat, pemandangan matahari terbenam dan warna langit perlahan menuju jingga kemerahan benar-benar tersaji indah di Pantai Jingga, Kecamatan Muara Badak, Kalimantan Timur, ketika senja.
Langit biru dan putih berubah kemerahan, molekul dan partikel kecil di atmosfer mengubah arah sinar cahaya yang menyebabkan sinar menyebar dan berubah warna menjadi orange bercampur pink, dan ungu yang sangat indah.
Suasana semakin romantis dengan suara debur ombak yang tenang dan sepoi angin diantara sela-sela pepohonan. Momen dikala senja itu yang menjadi daya pikat pantai tersebut.
Selain menyuguhkan romantisnya senja, Pantai Jingga juga memiliki beberapa spot tanah lapang di antara rapatnya pepohonan pinus yang cocok digunakan untuk berkemah, menggantung hammock bersama keluarga dan rekan.
Baca juga: Panrita Lopi, Wisata Hammock Bernuansa Pantai
Manariknya lagi, Pantai Jingga menawarkan dua lokasi pantai, yakni pantai dalam dan pantai dangkal. Di area pantai dalam, pengunjung dapat mencoba peruntungan memindahkan ikan dari laut (memancing) untuk disantap nanti malam saat tenda sudah didirikan.
Pantai tersebut sangat mudah dijangkau wisatawan, jika berangkat dari Bontang atau Samarinda, menuju ke Muara Badak, tepatnya ke dermaga penyebrangan membutuhkan waktu sekitar 1,5 jam melalui jalur darat.
Setiba di dermaga penyebrangan, pengunjung tinggal menyebutkan lokasi pantai yang ingin dikunjungi. Wajar saja di lokasi ini ada sekira 11 lokasi pantai berbeda yang dapat dituju.
Hanya butuh waktu sekira 10 menit dengan perahu bermesin dari dermaga penyebrangan untuk menjangkau lokasi yang telah di buka sejak 2014 ini.
“Rp 30 ribu perorang, anak kecil gratis. Ini sudah termasuk semua fasilitas di dalam,” kata Ibu penjaga tiket penyebrangan saat awak dialektis.co berlibur di lokasi tersebut, Jumat (30/10) Siang.
Benar saja, terdapat sejumlah fasilitas, di antaranya 10 gazebo, 6 pintu kamar mandi, spot outbond, serta prosotan waterboom yang langsung mengarah ke pantai air dangkal. Semuanya dapat dimanfaatkan pengunjung secara gratis.
Tempat ini sangat cocok dikunjungi bersama keluarga, pengunjungnya pun tidak terlalu ramai. Sekedar diketahui, sebab pandemi Covid-19 lokasi wisata ini sempat tidak menerima pengunjung, ditutup sejak Februari dan telah kembali dibuka pada akhir Mei lalu. (Yud/DT).
Discussion about this post