DIALEKTIS.CO – Penyebaran dan penularan Covid-19 di Indonesia, termasuk Kota Bontang, terbilang masih cukup tinggi.
Bahkan dari data harian Satgas Penanganan Covid-19, per Senin (4/1/2021) penambahan kasus positif cenderung terus bertambah.
Upaya memutus mata rantai penyebaran pun telah dilakukan, salah satunya dengan meningkatkan testing keliling.
Mobil Polymerase Chain Reaction (PCR) pun telah didatangkan Pemerintah setempat. Namun, ambulans senilai Rp 3 miliar yang dianggarkan dari Dana Insentif Daerah (DID) tersebut belum juga dapat digunakan. Sebab masih membutuhkan sejumlah tahapan dan izin.
“Masih dalam tahap proses memenuhi persyaratan dari Kemenkes, diusahakan 1 hingga 2 Minggu kedepan dapat digunakan,” kata Juru Bicara Satgas Covid-19, Adi Permana saat dikonfirmasi, Selasa (5/1/2020).
Baca juga: Bontang Datangkan Mobil PCR, 3 Jam Hasil Swab Test Sudah Bisa Diketahui
Mobil PCR harus dilengkapi administrasi, tenaga pelaksana, dan penanggung jawab sebagai dasar untuk mengantongi izin beroperasi.
Selain itu, kata Adi Permana, ada beberapa sample yang harus dikirim ke Kemenkes untuk dijadikan perbandingan dan menyertakan syarat dari hasil pemeriksaan ke Litbangkes.
“Ada sekitar 20 sample dari hasil limit yang diberikan Litbangkes, kemudian dikirim ke Jakarta untuk dicek dan dijadikan perbandingan,” sambungnya.
Diakuinya, angka kasus aktif di Kota Bontang masih tinggi, yakni 284 pasien. Hal ini harus menjadi perhatian bersama, meski penambahan pasien sembuh juga bertambah. Yakni mencapai 83,2 persen dari total kasus.
“Total pasien Covid-19, sudah mencapai 1904 kasus. 1584 dinyatakan sembuh dan kasus meninggal sebanyak 33,” ungkapanya.
Terkait peta sebaran Covid-19 di Kota Bontang. Tercatat 5 Kelurahan masih masuk dalam zona merah, yakni Kelurahan Loktuan, Kelurahan Belimbing, Kelurahan Gunung Elai, Kelurahan Api-api dan Kelurahan Tanjung Laut Indah. (Mir/Yud)
Discussion about this post