DIALEKTIS.CO – Ratusan jamaah Masjid Al-Hidayah, Gang Rawa Indah RT 06 Gunung Sari, Kelurahan Api-Api Kota Bontang, sejak Oktober 2020 terpaksa menjalankan Shalat 5 waktu di pelataran Sekolah TK. Pasalnya, Masjid di wilayah langganan banjir itu telah dibongkar total guna dilakukan perbaikan.
Pengurus Masjid, bersama tokoh masyarakat dan Ketua-Ketua RT setempat pun berharap pengerjaan proyek renovasi total Masjid yang bersumber dari Anggaran Pendapatan Belanja Daerah (APBD) Bontang tersebut dapat dilanjutkan pada tahun anggaran 2021 ini.
“Itu kami pasang tarub, Shalat Jumat pun tetap kami gelar di sini,” kata Ketua Takmir Masjid Al-Hidayah, Anwar Rusdin saat ditemui disela-sela kunjungan Komisi II dan Komisi III DPRD, Selasa (5/1/2021).
Terangnya jika penyelesaian pembangunan Masjid tersebut hanya dibebankan ke jamaah, akan sangat berat terealisasi dan akan sangat membutuhkan waktu yang lama. Sementara keseluruhan bangunan Masjid sudah terlanjur dibongkar.
Senada, Kahar Kalam tokoh masyarakat setempat mengatakan, pihaknya berharap ada kejelasan terkait penyelesaian pembangunan Masjid dua lantai tersebut. Ia pun berharap tahun 2021 ini Pemerintah kembali mengalokasikan anggaran.
“Idealnya 2021 dianggarkan Rp 5 miliar lah, agar Masjid segera dapat kembali digunakan,” ujarnya.
Sementara, Kabid Tata Ruang Dinas PUPRK Bontang Edi Suprapto mengungkapkan rancangan Masjid berukuran 20 X 20 meter dengan struktur 2 lantai koridor tersebut diproyeksi akan menelan anggaran mencapai Rp 9 miliar.
Tahun 2020 lalu sebelum pandemi Covid-19 melanda, Pemkot telah menggelontorkan dana sebesar Rp 2 miliar. Namun saat pandemi, dana tersebut mengalami recofusing sehingga tersisa Rp 900 juta. Dari jumlah tersebut, selanjutnya ditawar oleh pihak kontraktor. Sehingga nilainya menjadi Rp 713 juta.
“Ya memang pengerjaanya hanya seperti itu. Rp 713 juta hanya buat 64 titik pancang, masing-masing dengan kedalaman 14 meter,” ungkapnya.
Terkait sisa pengerjaan dan area proyek yang terbuka sehingga dinilai membahayakan warga, Edi berjanji akan segera menegur kontraktor. Terlebih proyek pengerjaan tiang pancang pondasi Masjid tersebut masih masuk dalam tahap pemeliharaan.
Sementara di lokasi yang sama, Ketua Komisi II DPRD Bontang Rustam berjanji akan memprioritaskan kelanjutan pembangunan Masjid Al-Hidayah. Apalagi diketahui, selama proses pembangunan Masjid, masyarakat sekitar sementara menggunakan ruang sekolah dan jalanan untuk shalat 5 waktu maupun salat Jumat.
“Tugas kita di DPRD untuk memastikan masuk di anggaran 2021 ini. Saya rasa bisa masuk dalam skala prioritas karena gedung-gedung pemerintah tidak terlalu banyak sudah yang dibangun saat ini,” ucap Rustam. (Yud/DT).
Discussion about this post