DIALEKTIS.CO – Nama Pesulap Merah belakangan ini menjadi perbincangan hangat di tengah masyarakat. Terutama ketika dirinya berseteru dengan Samsudin.
Setelah perseteruannya dengan pemilik Padepokan Nur Dzat Sejati viral di media sosial, Pesulap Merah pun memperoleh banyak perhatian.
Pesulap Merah, yang memiliki nama asli Marcel Radhival, laris menjadi narasumber di berbagai acara podcast milik selebritas. Bahkan, pria kelahiran 26 Agustus 1996 itu juga hadir sebagai bintang tamu di acara televisi.
Salah satu yang menarik, ketika Marcel hadir dalam podcast Arie Untung di kanal YouTube Cerita UntungS.
Dalam podcast tersebut, Marcel sempat bercerita tentang kehidupan keluarganya. Dia mengungkapkan bahwa orang tuanya pernah bangkrut karena riba.
“Rumah kejual karena riba saat itu, makanya sampai sekarang saya antiriba, totalitas,” ucap Marcel di podcast Cerita UntungS, yang dikutip Sabtu (6/8/2022).
Marcel mengatakan bahwa saat duduk di bangku SMP, dirinya banyak belajar tentang agama.
“Allah itu berjanji, Allah sendiri yang berjanji bahwa riba itu pasti dihanguskan. Saya lihat sendiri buktinya di bapak saya,” bebernya.
Lebih lanjut, dia bercerita, kala itu, bapaknya, yang seorang purnawirawan Polri, memiliki usaha penyewaan mobil. “Punya 7 mobil habis,” tandasnya.
Selain mobil habis, rumah yang dimiliki orang tuanya juga tidak bersisa, sehingga akhirnya keluarganya tidak memiliki penghasilan sama sekali.
Marcel yang mengandalkan pemasukan dari profesi sulap merasa jika penghasilannya tidak cukup untuk menghidupi keluarganya. Pasalnya, jadwal untuk pertunjukan sulapnya tidak terlalu sering, dan dia pun tiap malam berdoa.
“Saya tiap malam itu lari ke atas genteng, ke tempat jemuran. Itu tiap malam saya berdoa, ‘Ya Allah tolong kasih donk kerjaan saya, yang bisa menghidupkan,” ucap Marcel.
“Yang bisa menghidupin,” seloroh Arie Untung.
“Bukan… Yang bisa menghidupin tapi ketika saya ada jadwal sulap bisa diambil juga,” sahut Marcel, yang juga mengatakan jika dia berdoa sambil menangis.
Menurutnya, dia itu berdoa ketika rumah sudah dijual, namun masih diberi waktu kesempatan selama 1 bulan sebelum benar-benar harus angkat kaki.
“Kalau itu saya tidak berhasil menghidupi (memberi nafkah) orang tua, kami tinggal di jalanan. Pilihannya itu doang,” ucapnya.
Menurut Marcel, orang tuanya menjual rumah karena untuk membayar utang. “Jual rumah Rp300 juta dulu, utangnya Rp200 juta, jadi sisa Rp150 juta nih. Tadinya mikir mau beli rumah kecil-kecilan,” ungkapnya.
“Nah, sisanya Rp150 juta itu enggak tahu kenapa habis saja pas mau bayar rumah berikutnya, jadi buat beli makan dan sebagainya gitu,” sambungnya.
“Jadi beneran guys, riba itu benar-benar, di awal mungkin kelihatan happy, ending-nya pasti habis,” ucap Marcel mengingatkan para pemirsa.
Dia juga menyampaikan bahwa dirinya benar-benar tidak akan mau bersentuhan dengan riba.
“Saya ya prinsipnya, kayak beli mobil, kalau bisa cash yang murah-murah mending beli yang cash. Kan sama aja sama-sama nyetirnya gitu juga,” kata Pesulap Merah.
“Saya prinsipnya cash man,” tegasnya. (*)
Source Sindownews.
Discussion about this post