SEPERTI diprediksi banyak kalangan, debat publik perdana Pilkada Bontang 2020 berlangsung seru, Calon Wali Kota nomor urut 1 Basri Rase dan Calon Wali Kota nomor urut 2 Neni Moerniaeni adu cerdas visi-misi arah pembangunan Kota Bontang 5 tahun kedepan.
Menariknya, usai dipertontonkan kecakapan kedua paslon menjabarakan visi-misi. Moderator Leliyana Adriyani tampak sukses mengarahkan debat dengan diakhiri suasana yang terasa adem.
Dalam segmen kelima atau pernyataan penutup, baik Neni Moerniaeni maupun Basri Rase mengeluarkan pernyataan yang bisa membuat kita terbawa perasaan alias baper.
Neni menyampaikan apresiasi dan terima kasihnya kepada Basri yang selama ini telah menjalankan tuga-tugasnya mendampingi Neni sebagai Wakil Wali Kota. Diakuinya, bersama-sama telah mengantarkan Bontang membangun Indek Pembangunan Manusia (IPM) tertinggi.
“Dengan dibantu ASN dan masyarakat, Alhamdulillah kita bisa menurunkan angka kemiskinan di Kota Bontang menjadi 4,22%. Ditengah pandemi Covid-19, kita bisa membangun kesehatan dan memulihkan ekonomi dengan baik,” kata Neni di Hotel Grand Mutiara, Sabtu (8/11) Malam.
Lebih lanjut, paslon nomor urut 2 itu menyatakan, sederet capaian dan prestasi yang diraih Bontang dalam 5 tahun belakangan diraih dengan kerja nyata, fokus kerja, dan kerja bersama-sama.
“Semoga Allah meridhoi perjuangan Bunda yang belum selesai dan akan kita lanjutkan di priode ke dua untuk Bontang yang jauh lebih baik, dengan visi mewujudkan Bontang Smart City berbasis kemaritiman dengan SDM yang berkualitas, industry yang maju dan moderen untuk kesejahteraan masyarakat,” pungkasnya.
Mungkin udah kebawa baper, pernyataan penutup Basri Rase tak kalah adem. Ia menyatakan rasa terima kasihnya atas kebersamaan yang selama ini dijalani dalam memimpin Kota Bontang.
Basri pun menegaskan, bila nantinya dia terpilih menjadi Wali Kota. Dirinya juga berharap sumbangsih pikiran dan bantuna dari Neni untuk memajukan Kota Bontang.
“Saya akui banyak visi-misi yang disampaikan tadi bagus, bisa melengkapi visi-misi kami nanti saat terpilih,” ujarnya.
Sekedar diketahui, sebelumnya dalam sesi penyampaian visi-misi debat publik. Neni menekankan upaya memaksimalkan potensi maritim sebagai arah pembangunan. Sementara Basri, lebih menitik beratkan pada pemberdayaan tenaga lokal dalam pembangunan daerah.
Dalam pemaparannya, Neni Moerniaeni menjanjikan dengan memaksimalkan potensi maritim Bontang tidak akan menjadi kota mati.
Kata Neni, di periode pertama ia telah meneken MoU dengan Pelindo 4 untuk membangun Pelabuhan Peti Kemas. Paslon yang diusung Golkar, PKS, Gerindra, PPP, PAN, NasDem, Hanura dan Berkarya itu pun bercita-cita menjadikan Bontang sebagai pusat maritim Indonesia.
Sementara Basri menegaskan akan mengutamakan tenaga kerja lokal, ia menaruh perhatian lebih pada pemberdayaan sebab menurutnya kemajuan suatu kota harus dibarengi dengan pemberdayaan masyarakatnya. Sehingga tidak adalagi kata jadi penonton di kota sendiri.
Di samping itu, paslon yang diusung PKB dan PDI Perjuangan itu menyatakan selain pemberdayaan peningkatak SDM akan menjadi fokusnya kedepan. Penyedian Wifi gratis, menyekolahkan para pendidik dari S-1 ke S-2, beasiswa anak sekolah, pelatihan UMKM dan kursus keterampilan seperti welder akan dilakukan secara simultan untuk masyarakat yang berdaya saing, sesuai dengan tagline Bontang Hebat yang ia usung. (Yud/DT).
Discussion about this post