DIALEKTIS.CO – Langkah tegas ditunjukkan petugas gabungan terhadap sejumlah toko dan kios jualan pedagang yang kedapatan tidak mematuhi jam oprasional akhir pekan “Bontang Silent”.
Aparat gabungan tampak menutup paksa sejumlah kios yang kedapatan tetap berjualan di atas pukul 12.00 Wita.
“Yang kedapatan masih tetap buka terpaksa kita tutup,” kata Danramil 0908-01/Loktuan, Kapten Inf Rukito usai memimpin patroli di wilayah Bontang Selatan.
Meski begitu, secara umum Kapten Rukito menyebut pedagang pasar sudah banyak yang taat dengan imbauan yang dikeluarkan Satgas Covid-19. Hal itu terlihat dari banyaknya lapak yang sudah ditutup dibandingkan yang masih buka.
Kata dia, nantinya patroli aparat gabungan rutin dilakukan untuk memantau secara berkala penerapan penegakan disiplin protokol kesehatan (prokes) benar-benar berjalan.
Terpisah, Dandim 0908/BTG, Letkol Arh Choirul Huda diperbolehkannya pedagang berjualan pada akhir pekan dengan pembatasan jam oprasional tersebut merupakan hasil evaluasi dari pelaksanaan “Bontang Silent” yang dilaksanakan pada pekan pertama bulan Februari ini.
Selain pembatasan jam berdagang maksimal hingga pukul 12.00 Wita. Pada pelaksanaan Bontang Silent kali ini restoran, rumah makan, kafe dan sebagainya, harus dilakukan skema pesan antar atau dibawa pulang (take away).
“Kalau sudah ditegur masih bandel, kita segel tempat usahanya,” tegas pria yang juga menjabat Wakil Ketua I Satgas Covid-19 itu.
Sedangkan soal pembatasan akses jalan di beberapa persimpangan, Dandim menyebut, untuk saat ini belum diberlakukan. Namun pihaknya tetap akan melakukan evaluasi.
“Kalau memang ke depan diperlukan, kita akan berlakukan pembatasan akses,” tandasnya. (*)
Discussion about this post