Dialektis.co – Pemetaan dan pencegahan peredaran narkoba di Kota Bontang terus digencarkan. Teranyar, Badan Narkotika Nasional Kota (BNNK) Bontang turut menyoroti lemahnya sistem pengawasan di Pelabuhan Loktuan.
Kondisi ini dinilai cukup rawan dimanfaatkan jaringan peredaran narkoba sebagai pintu masuk. Terlebih, makin meningkatnya intensitas arus keluar masuk orang dan barang di pelabuhan kebanggan warga Bontang itu.
Kepala BNNK Bontang, Lulyana Ramdhani, menyatakan hingga kini belum terlihat adanya sistem pengecekan penumpang maupun barang bawaan yang memadai saat aktivitas bongkar muat.
Hal itu ia sampaikan usai pelaksanaan tes urine mendadak yang digelar terhadap kru kapal, Anak Buah Kapal (ABK) Kapal Binaiya, serta pegawai PT Laut Bontang Bersinar (LBB), Kamis (25/12/2025) malam kemarin.
“Kalau dilihat secara kasat mata. Saat penumpang turun tidak ada pengecekan, baik terhadap orang maupun barang bawaan mereka,” ujarnya.
Menurutnya sudah saatnya mobilitas penumpang diimbangi pengawasan ketat. Dengan begitu, jaringan narkoba bakal mikir ribuan kali untuk malaluinya.
Pelabuhan sebaiknya menyediakan alat deteksi dasar seperti metal detector atau pemindai barang. Ini penting sebagai bentuk deteksi dini.
“Orang masuk ke sini belum dideteksi. Minimal itu dulu yang disiapkan,” tegasnya.
Lulyana menyatakan pihaknya akan kembali berkoordinasi dengan seluruh stakeholder untuk membahas pecegahan potensi masuknya narkoba dari jalur laut.
Dalam kegiatan tes urine mendadak kali ini. BNNK Bontang melakukan tes urine terhadap 26 kru dan ABK Kapal Binaiya serta 46 pegawai PT LBB. Hasilnya, seluruh peserta dinyatakan negatif dari penyalahgunaan narkoba. (*)
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Dialektis.co. Caranya dengan bergabung saluran Dialektis.co WhatsApp atau telegram di link https://t.me/+CNJcnW6EXdo5Zjg1 kemudian join.







Discussion about this post