DIALEKTIS.CO – Anggota DPRD Kota Bontang, Faisal FBR menyayangkan pelaksanaan aktivitas land clearing di lahan milik Pemerintah Kota, tepatnya di samping Gedung WTP Loktuan yang kerap menjadi penyebab bajir lumpur di sisi kiri Jalan Slamet Riyadi Loktuan, Bontang Utara.
Menurut politisi NasDem ini, bajir lumpur harusnya tidak sampai terjadi. Kalau sebelumnya dilakukan perencanaan secara matang.
“Kalau sudah begini kan masyarakat yang dirugikan,” ujarnya, saat ditemui disela-sela aktivitas olahraga, Senin (15/2/2021) Siang.
Terangnya, perencanaan harus benar-benar dilakukan dengan baik. Terlebih lokasi pematangan lahan tersebut berada di wilayah perbukitan.
Sebab hal ini telah terjadi, Faisal FBR berharap ada langkah cepat untuk menangani persoalan ini.
Ia menyebut secara teknis harus segera ada penahan sementara, agar volume lumpur yang turun ke badan jalan saat hujan dapat berkurang.
“Dalam waktu dekat, saya upayakan Komisi III untuk memanggil semua pihak terkait di lahan itu,” terangnya.
Menurutnya, selain itu, hal lain yang mesti diperjelas nantinya adalah peruntukan lahan milik Pemerintah Kota tersebut akan difungsikan sebagai apa.
Sebab dari informasi yang diterima, sesuai hasil Musrenbang lahan tersebut akan digunakan sebagai lokasi pembangunan Kantor Kelurahan Loktuan.
Sementara di lokasi, aktivitas pematangan lahan dilakukan Dishub dengan nama proyek untuk Gedung Pengujian Kendaraan Bermotor.
“Fungsi lahan juga penting kita perjelas, nanti Dishub dan Kelurahan kita pertemukan. Ini sama-sama penting soalnya,” tegasnya.
Sebelumnya, sejumlah warga Loktuan mengeluhkan banjir lumpur yang kerap menggenang Jalan Slamet Riyadi Loktuan.
Pantauan, Senin (15/2/2021) Siang. Tumpukan material tanah lumpur masih terlihat menutup sisi kiri badan jalan sepanjang 70 meter dengan ketebalan sedimentasi lumpur sekira 30 sentimeter. (Yud/DT).
Discussion about this post