DIALEKTIS.CO – Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Kalimantan Timur, berhasil mengevakuasi dua ekor orang utan yang nyasar perkebunan warga di sekitar Jalan Poros Sangatta – Muara Wahau tepatnya Simpang Perdau.
Tim WRU BKSDA Kaltim dibantu CAN Indonesia sempat kesulitan mengevakuasi kedua primata dilindungi tersebut. Lantaran pergerakanya yang terus berpindah.
Induk orang utan berjenis kelamin betina diperkirakan berusia 13-15 tahun. Sedangkan bayi orang utan diperkirakan berusia 1 tahun.
“Keduanya dievakuasi pada Rabu 31 Mei lalu. Tindak lanjut dari laporan masyarakat,” ungkap Kepala Balai BKSDA Kaltim M. Ari Wibawanto.
Baca juga: Prevab TNK, Hutan Habitat Orang Utan Itu Terancam Perambahan
BKSDA menerima laporan adanya orang utang yang kerap masuk dalam kebun, hingga berkeliaran sekitar pemukiman.
Kata dia, hasil penelusuran area sekitar ditemukan banyak sarang lama dan baru. Hal ini mengindikasikan kedua orang utan, sudah cukup lama berada di sekitar kawasan tersebut.
Langkah evakuasi diambil sebagai bentuk penyelamatan, menghindari konflik orang utan dengan warga. Nantinya, keduanya akan kembali dilepas liarkan ke area hutan yang lebih aman.
Lebih jauh, BKSDA menerangkan upaya penyelamatan satwa dilindungi ini sangat memerlukan dukungan semua pihak. Baik itu lembaga pemerintah, LSM maupun masyarakat. Agar orang utan dapat terus lestari di alam. (*)
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Dialektis.co. Caranya dengan klik link https://t.me/+CNJcnW6EXdo5Zjg1 kemudian join. Agar lebih mudah instal aplikasi telegram dulu di ponsel Anda.
Discussion about this post