DIALEKTIS.CO, Samarinda – Ketua Komisi IV DPRD Kaltim Rusman Yakub mendorong agar lulusan sekolah kejuruan atau SMK, tak hanya mendapatkan ijazah kelulusan tetapi juga dapat sertifikasi keahlian.
Dia menyebutkan itu sebagai penunjang penguasaan keahlian tertentu peserta didik. Bahkan akan lebih mempermudah lulusan SMK masuk pada dunia kerja.
“Untuk program kedepan pendidikan vokasi kita itu dibuat pola empat tahun. Tiga tahun untuk mendapatkan ijazah kelulusan, dan satu tahunya untuk betul betul survive dibidang keahlian,” katanya dikonfirmasi beberapa waktu lalu.
Rusman menjelaskan, untuk masuk dunia industri sekarang harus ada uji kompetensi komponen. Olehnya koneksifitas pendidikan vokasi dengan dunia industri, harus serius dilakukan.
Apalagi terang dia, Kaltim telah ditunjuk sebagai lokasi Ibu Kota Negara (IKN) yang baru. Maka peserta didik harus disiapkan.
“Karena faktanya pada dunia industri lulusan SMK dari Jawa justru banyak yang isi di sini. Alasannya karena kita tidak punya sertifikasi keahlian, padahal kalau ditandingkan ngelas misalnya, mungkin kita juga lebih hebat, tapi karena tidak ada sertifikasinya,” bebernya.
Selain itu, dia mendorong agar Dinas Pendidikan selektif memberi izin dalam pembukaan prodi. Tak hanya itu, bahkan Komisi IV minta supaya prodi yang justru tidak produktif, ditutup saja.
“Karena prodi itu berkonsekuensi terhadap alokasi anggaran. Tapi kalau tidak ada juga produktivitasnya, Bagaimana?. Lebih baik kita keluar biaya mahal tapi begitu keluar dia berguna, langsung terima kerja,” terangnya. (Frn/Yud).
Discussion about this post