DIALEKTIS.CO – Wakil Ketua Komisi B DPRD Bontang mendorong pemerintah melalui Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (DPM-PTSP) untuk mengkaji strategi mendongkrak pendapatan asli daerah (PAD).
Menurutnya, kemandirian fiskal harus terus diupayakan. Targetnya, capaian PAD terhadap APBD setidaknya harus dapat mencapai 15 hingga 17 persen.
Realitasnya saat ini APB Bontang masih berkutat diangka Rp 280 miliar. Masih cukup jauh dari target.
Baca juga: Raker Proyek Bahan Peledak, Legislator Desak DPM-PTSP Perjelas Izin BNP & Black Bear
Dengan PAD yang kuat, dapat membuat Bontang tidak terpengaruh terhadap dinamika fiskal atau dana bagi hasil (DBH) di tingkat pusat sehingga lebih mandiri.
Upaya mendorong PAD dari sektor pariwisata juga telah dilakukan, namun hasilnya belum juga signifikan.
“Sudah disepakati Bontang sebagai kota industri. Maka, kita harus kerja bagaimana investor banyak masuk,” ujarnya.
Dengan datangnya investasi diharapkan mendongkrak PAD dalam waktu cepat. Serta menggerakkan ekonomi masyarakat.
Kata dia, konsepnya bisa melalui Rancangan Peraturan Daerah (Raperda) investasi dengan memberi kemudahan pada investor.
“Misalnya kita gratiskan berapa tahun PBB, agar orang mau investasi di Bontang. Kan harus ada strateginya ini,” paparnya.
Lebih jauh, politisi muda PDI-P itu mendorong agar DPM-PTSP untuk mengkaji potensi laut yang dimiliki Bontang agar semakin memiliki daya tarik bagi investor.
Sementara, Peptri Manik Jabatan Fungsional Ahli Madya Pranata Perizinan DPM-PTSP mengakui potensi laut Bontang sebenarnya menjadi salah satu daya tarik yang sangat menarik bagi investor.
Dicontohkannya lahan 60 hektare milik pemerintah sekitar pesisir Bontang Lestari sangat layak untuk ditawarkan ke investor. Bahkan sempat mendapat atensi dari pengusaha besar yang bergerak di bisnis rumput laut.
“Pertanyaannya sebenarnya hanya soal kontinuitas. Seperti EUP, sawitnya dari sekitar. Bisa tidak memastikan, rumput laut dari Kutim, Berau dan lain terus didatangkan. Hal ini yang belum dapat kita yakinkan,” ungkapnya. (*).
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Dialektis.co. Caranya dengan bergabungsaluran Dialektis.co WhatsApp atau telegram di link https://t.me/+CNJcnW6EXdo5Zjg1 kemudian join.
Discussion about this post