DIALEKTIS.CO, Samarinda – Dalam menyongsong penghujung tahun 2024, Dinas Pemuda dan Olahraga (Dispora) Provinsi Kalimantan Timur (Kaltim) menggelar dua agenda besar yang mengedepankan semangat paralimpik dan pelestarian budaya.
Melalui Pekan Olahraga Paralimpik Pelajar (Peprov) serta Festival Olahraga Tradisional, Dispora Kaltim menegaskan komitmen mereka untuk memberdayakan atlet muda sekaligus menjaga warisan budaya.
Kepala Bidang Pemberdayaan Olahraga Dispora Kaltim, Bagus Sugiarta, mengungkapkan bahwa Peprov yang dijadwalkan berlangsung pada minggu kedua Desember menjadi ajang penting bagi atlet muda disabilitas untuk unjuk kemampuan.
“Peprov adalah bukti nyata dukungan kami terhadap pengembangan olahraga paralimpik di Kaltim. Ini memberikan ruang yang setara bagi atlet muda disabilitas untuk meraih prestasi,” katanya, Kamis (21/11/2024).
Kegiatan ini akan digelar di Stadion Tenggarong, Kutai Kartanegara, memanfaatkan fasilitas olahraga daerah untuk mendukung atlet disabilitas muda dalam menunjukkan potensi terbaik mereka.
Selain itu, Festival Olahraga Tradisional akan menghadirkan beragam cabang olahraga berbasis budaya lokal, seperti panahan tradisional, sepeda ontel, dan lempar pisau. Festival ini juga membuka ruang bagi olahraga seni modern seperti BMX dan break dance.
“Festival ini bukan hanya tentang kompetisi, tetapi juga menjadi upaya kami untuk menghidupkan kembali olahraga tradisional sebagai bagian dari identitas budaya Kaltim. Kami ingin warisan ini terus hidup dan dikenalkan kepada generasi muda,” tambahnya.
Dispora Kaltim juga akan mengadakan pemilihan duta olahraga untuk kategori atlet muda berusia 16-24 tahun. Langkah ini bertujuan menemukan talenta-talenta baru yang tidak hanya berprestasi, tetapi juga mampu menjadi teladan dan inspirasi bagi masyarakat.
“Melalui duta olahraga, kami berharap dapat mencetak generasi penerus yang kompeten dan membawa olahraga Kaltim ke kancah nasional maupun internasional,” ujar Bagus.
Dua kegiatan ini diharapkan mampu membangkitkan semangat olahraga di masyarakat sekaligus memperkuat identitas budaya daerah. Dispora Kaltim percaya, olahraga tidak hanya tentang pencapaian prestasi, tetapi juga tentang kebersamaan dan pelestarian nilai-nilai budaya.
“Dengan Peprov dan Festival Olahraga Tradisional, kami ingin mendukung para atlet muda disabilitas sekaligus mengajak masyarakat untuk mencintai dan melestarikan warisan budaya yang terwujud melalui olahraga tradisional,” pungkasnya.
Melalui dua program besar ini, Dispora Kaltim optimistis dapat menutup tahun 2024 dengan kontribusi nyata bagi kemajuan dunia olahraga dan budaya di Kalimantan Timur. (Adv).
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Dialektis.co. Caranya dengan bergabung saluran Dialektis.co WhatsApp atau telegram di link https://t.me/+CNJcnW6EXdo5Zjg1 kemudian join.
Discussion about this post