Dialektis.co – Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Kota Bontang menggelar Bimbingan Teknis (Bimtek) bagi Tim Pencegahan dan Penanganan Kekerasan di Satuan Pendidikan (TPPKSP) dan Forum OSIS untuk Pencegahan Kekerasan dan Anti Bullying.
Kegiatan ini dilaksanakan pada 7 hingga 10 Oktober 2024 di Hotel Golden Tulip, Balikpapan, Provinsi Kalimantan Timur, dan diikuti oleh 176 peserta.
Kepala Disdikbud Bontang, Bambang Cipto Mulyono, menyampaikan, maraknya kasus kekerasan dan bullying di Kota Bontang menjadi perhatian serius. Berdasarkan data dari Sistem Informasi Online Perlindungan Perempuan dan Anak (SIMFONI PPA), terhitung sejak Januari hingga September 2024, sebanyak 97 kasus bullying terjadi dengan total korban mencapai 104 orang.
Angka tersebut, kata Bambang, menjadi alarm bagi semua pihak untuk lebih meningkatkan upaya pencegahan. Menurut dia, fenomena kekerasan dan bullying sangat memprihatinkan. Oleh karena itu, pihaknya berkomitmen untuk terus melakukan langkah-langkah preventif melalui pendidikan, termasuk dengan menggelar Bimtek ini.
“TPPK di satuan pendidikan memiliki peran strategis dalam memastikan lingkungan belajar yang aman dan kondusif bagi semua peserta didik,” jelasnya, Minggu (13/10/2024).
Ia mengatakan, pendidikan tidak hanya berfungsi sebagai sarana untuk mengembangkan kemampuan akademik, tetapi juga sebagai wadah pembentukan karakter dan peradaban bangsa yang bermartabat. Sehingga, perlindungan terhadap peserta didik dari segala bentuk kekerasan dan bullying menjadi prioritas.
Bimtek yang dilaksanakan selama empat hari itu bertujuan untuk meningkatkan pemahaman dan keterampilan TPPKSP serta Forum OSIS dalam mengidentifikasi dan menangani kasus-kasus kekerasan di satuan pendidikan. Para peserta diharapkan dapat mengembangkan gagasan dan inovasi baru yang dapat diaplikasikan di sekolah maupun di masyarakat untuk mencegah kekerasan sejak dini.
“Peserta didik adalah generasi penerus bangsa, sehingga perlindungan terhadap mereka harus menjadi perhatian serius. Bimtek ini kami harapkan bisa memberikan wawasan baru tentang pentingnya hidup damai dan saling menghargai perbedaan,” tambahnya.
Lebih lanjut, ia menekankan pentingnya peran guru dan tenaga kependidikan dalam membentuk lingkungan belajar yang aman dan inklusif. Melalui Bimtek ini, Bambang berharap para pendidik dapat menjalankan tugas mereka dengan lebih percaya diri, serta mampu menciptakan suasana belajar yang kondusif tanpa adanya kekerasan.
Selain itu, kegiatan ini juga ditujukan untuk meningkatkan kualitas pengelolaan sumber daya manusia di lingkungan satuan pendidikan. Dengan adanya peningkatan iklim keamanan dan kebhinekaan, Disdikbud berharap mutu pendidikan di Kota Bontang akan semakin baik, tidak hanya dari sisi akademik, tetapi juga dalam pembentukan karakter yang kuat dan inklusif.
Dalam kesempatan tersebut, ia juga mengajak seluruh peserta untuk bekerja sama dalam menciptakan lingkungan yang menghargai perbedaan dan keragaman.
“Mari kita bergerak bersama untuk meningkatkan toleransi dan menghargai perbedaan dalam kehidupan sehari-hari. Ini penting agar ke depan kita bisa membangun masyarakat yang lebih berkualitas dan beradab,” serunya.
Kegiatan Bimtek ini diikuti oleh 120 peserta dari TPPKSP dan 56 peserta dari Forum OSIS. Mereka dibekali dengan berbagai materi terkait pencegahan kekerasan, penanganan kasus, serta cara membangun lingkungan yang inklusif di satuan pendidikan.
Dengan diselenggarakannya kegiatan ini, Disdikbud Bontang berharap seluruh satuan pendidikan di Kota Bontang dapat menjadi tempat yang aman dan nyaman bagi peserta didik, serta mampu mendukung perkembangan karakter peserta didik yang berakhlak mulia, cerdas, dan bertanggung jawab. (*).
Penulis : Mira
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Dialektis.co. Caranya dengan bergabung saluran Dialektis.co WhatsApp atau telegram di link https://t.me/+CNJcnW6EXdo5Zjg1 kemudian join.
Discussion about this post