DIALEKTIS.CO – Di hadapan ratusan ketua Rukun Tetangga (RT) se-Kecamatan Bontang Utara, Wali Kota Basri Rase mengungkapkan alasannya mendorong program kota ramah investasi masuk dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) 2025-2030.
Diketahui, RPJMD merupakan dokumen perencanaan pembangunan daerah sebagai landasan dan pedoman bagi Pemerintah Kota (Pemkot) dalam melaksanakan pembangunan jangka pendek, kurun waktu lima tahunan.
“Sekarang ini kita sedang membahas RPJMD. Sekaligus persiapan RPJMP, menuju Indonesia emas 2045 dan Bontang harus jadi kota unggul di Kaltim. Salah satu upaya kita adalah, membangun kepercayaan sebagai kota yang ramah bagi investasi,” ungkapnya dalam dialog terbuka, Kamis (20/6/2024).
Kata Basri, hasil sejumlah survei baik independent maupun dari Lembaga Administrasi Negara (LAN) menunjukkan Bontang belum siap menghadapi pasca industri. Ketergantungan terhadap industri yang ada begitu besar, maka program ramah investasi harus jadi komitmen bersama.
Baca juga: Dialog Bersama RT se-Kecamatan Bontang Utara, Basri Ajak Utamakan Komunikasi
Jelasnya, upaya mempermudah izin investasi yang dilakukan pemerintah harus dibarengi dengan peran aktif menjaga kondusifitas.
Bukan hanya untuk investor baru, kata Basri, Pemkot bersama masyarakat harus berperan aktif menjaga agar industri yang berjalan saat ini agar tetap aktif.
Terlebih, kata Basri, deretan investasi baru akan hadir di Bontang. Diantaranya, Pabrik Soda Ash, Pabrik Methanol, hingga NPK Cluster.
“Baru-baru ini saya ketemu Pak Bahlil (Menteri Investasi), kalau Pabrik Soda Ash dan Methanol berhasil dibangun di Bontang. Tahun 2027 menyusul Pabrik NPK Cluster. Ini karena kita membangun kepercayaan bagi investor,” paparnya.
Lebih jauh, Basri menuturkan optimismenya Badak LNG pada 2027 mendatang akan kembali mengaktifkan 4 kilangnya secara optimal. Menyusul ditemukannya cadangan gas offshore yang akan dialirkan ke Bontang.
“Jadi semangat kita semakin besar. Termasuk Indominco Mandiri, saya ikut mendorongnya hingga IUP (Izin Usaha Pertambangan) sudah diperpanjang hingga 2034. Jelas ini menambah produksi dan jumlah kariyawannya,” tuturnya.
Baca juga: Siap-siap Pencari Kerja, 24-27 Juli Ada Job Fair di Kopkar PKT, Lowker Hingga Pemagangan
Tak berhenti di situ, Basri mengungkapkan sektor bisnis franchise juga tengah berkembang di Kota Bontang. Salah satu yang akan investasi dalam waktu dekat ialah mie gacoan.
Dari sederet fakta tersebut. Masih kata Basri, menjadi bukti upaya mewujudkan Bontang sebagai kota ramah investasi harus terus dijaga.
Menurutnya, mendatangkan investor ke daerah adalah upaya jangka panjang yang memerlukan komitmen, kerja keras dan kerjasama Pemerintah bersama masyarakat. Diperlukan strategi yang jelas, dan berkelanjutan untuk meningkatkan daya tarik investasi di daerah. (adv).
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Dialektis.co. Caranya dengan bergabung saluran Dialektis.co di WhatsApp atau telegram di link https://t.me/+CNJcnW6EXdo5Zjg1 kemudian join.
Discussion about this post