DIALEKTIS.CO – Keputusan untuk memutus kontrak kerja 250 tenaga honorer di lingkup Pemerintah Kota Bontang menuai reaksi beragam. Salah satunya datang dari anggota DPRD yang meminta tenaga honore itu tidak ditinggalkan begitu saja.
Di sisi lain, Pemkot Bontang memberikan perhatian khusus bagi ratusan pegawai honorer yang terpaksa diputus kontrak per 30 Juni nanti tersebut, berupa bantuan stimulan untuk permodalan usaha.
Sekertaris Komisi A DPRD Bontang, Saeful Rizal menyatakan harus ada upaya pencarian skema alternatif agar mereka tetap dapat bekerja dan berkontribusi, baik di sektor pemerintahan maupun swasta.
Kata dia, sebelumnya Komisi A telah bertandang langsung ke Kementerian Dalam Negeri. Namun karena keputusan penghapusan honorer merupakan bagian dari kebijakan nasional, ruang manuver daerah menjadi terbatas.
“Kami dulu sudah berusaha menghalau kebijakan ini, tapi karena ini perintah pusat, maka daerah harus tunduk,” ujarnya.
Baca juga: Kontrak 250 Honorer Masa Kerja di bawah 2 tahun Diputus, Sekda: Terbentur Regulasi
Namun begitu, ia berharap pemerintah kota perlu berupaya membuka peluang kerja baru bagi para honorer melalui berbagai pendekatan, termasuk pemanfaatan program tanggung jawab sosial perusahaan (CSR) industri yang beroperasi di Bontang.
“Mereka ini sudah ikut menopang layanan publik. Tidak bisa semata-mata diberhentikan tanpa ada solusi,” tegasnya.
Terpisah, Sekretaris Daerah Bontang Aji Erlynawati menyatakan pemerintah kota tidak lepas tangan begitu saja atas keputusan pahit ini. Bantuan stimulan untuk permodalan tengah disiapkan.
“Ada sudah program bantuan modal. Itu bisa dimanfaatkan bagi mereka yang mau jadi pengusaha,” ucap Aji Erlynawati.
Namun, bantuan tersebut belum bisa dinikmati dalam waktu dekat. Sebab, bank masih menyusun skema bantuan modal untuk para calon debitur kelak.
Aji juga meminta para tenaga honorer untuk tak putus asa. Sebab, tidak melulu pekerjaan itu lahir dari instansi pemerintahan. Karier mereka bisa dikembangkan baik melalui pekerjaan di luar pemerintah.
Selain dari perbankan, pemerintah juga mendorong lembaga sosial seperti seperti Baznas, PNM, dan lembaga lain yang bisa membantu pemberdayaan bagi pelaku usaha pemula.
“Jangan putus asa . Tidak selalu pekerjaan itu hanya di lingkup pemerintahan,” pungkasnya. (*).
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Dialektis.co. Caranya dengan bergabung saluran Dialektis.co WhatsApp atau telegram di link https://t.me/+CNJcnW6EXdo5Zjg1 kemudian join.
Discussion about this post