DIALEKTIS.CO – Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) tidak bisa dianggap sepele. Ibarat membangun rumah, pendidikan PAUD adalah pondasi. Oleh karena itu, butuh perhatian serius dari semua pihak terhadap pendidikan di jenjang ini.
Hal itu disampaikan oleh Wakil Ketua Komisi X DPR RI, Hetifah Sjaifudian, dalam sambutannya saat membuka Workshop Pendidikan dengan tema “Merdeka Belajar Episode 24: Transisi PAUD ke SD yang Menyenangkan” di Hotel Grand Equator, Kota Bontang, Senin (15/5/2023).
“Contohnya yang disebut sebagai pondasi. Sebelum mampu menulis, anak harusnya mempunyai kemampuan menggenggam. Jadi jangan paksakan melakukan sesuatu melampaui tahap tumbuh kembangnya,” ujarnya.
Lebih jauh, Hetifah mengajak semua pihak untuk terus menguatkan gerakan transisi PAUD ke SD yang menyenangkan. Sebagai upaya melindungi hak anak untuk bertumbuh, berproses dan dihargai baik di lingkungan satuan pendidikan maupun di rumah.
“Apresiasi untuk tenaga pendidik di Kota Bontang yang terus berupaya mewujudkan dunia pendidikan ramah anak,” ucapnya.
Direktur Sekolah Dasar (SD) Kemendikbudristek RI, Muhammad Hasbi menyampaikan apresiasinya kepada Hetifah Sjaifudian yang dinilai konsisten mendukung kemajuan dunia pendidikan khususnya di Kalimantan Timur dan Kota Bontang.
“Tentu kami berkomitmen untuk membantu Kaltim dan Kota Bontang memajukan dunia pendidikan, melalui berbagai skema kebijakan yang ada di Kemendikbudristek,” tuturnya.
Hasbi menjelaskan, kebijakan merdeka belajar transisi PAUD ke SD yang menyenangkan ini salah satunya dilatarbelakangi masih terjadinya miskonsepsi praktik pembelajaran bagi anak usia dini.
Sekolah Dasar sudah tidak boleh lagi memberlakukan tes masuk, pembelajaran yang belum mencerminkan pembangunan kemampuan dasar, serta masih banyak anak yang langsung masuk Kelas 1 SD, tanpa melalui PAUD, sehingga tidak mendapat fase fondasi yang menjadi haknya.
Kata dia, pemerintah ingin memastikan tidak ada patahan pembelajaran dari jenjang PAUD ke SD, sehingga peserta didik dapat menguasai kemampuan dasar yang selaras dengan profil pelajar Pancasila.
“Kalau bahasa agamanya, haram hukumnya SD memberlakukan tes calistung (baca, tulis dan hitung) pada penerimaan sekolah,” tegasnya.
Sementara, Sekertaris Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Bontang, Saparudin menyampaikan pihaknya menyambut baik penerapan kebijakan merdeka belajar transisi PAUD ke SD ini.
“Alhamdulillah, sesuai arahan Kementerian program meniadakan tes calistung pada penerimaan SD ini sudah lama kita terapkan. Bahkan kami sudah membentuk tim pelaksana merdeka belajar,” paparnya.
Lebih jauh, Saparudin menyampaikan apresiasinya atas kehadiran Wakil Ketua Komisi X DPR RI bersama Direktur SD Kemendikbudristek RI di Kota Bontang.
Ia pun berharap perjumpaan ini, nantinya juga berbuah meningkatnya bantua dana alokasi khusus (DAK) untuk peningkatan infrastruktur pendidikan di Kota Bontang.
Sekedar diketahui, workshop pendidikan yang diikuti ratusan pengajar tingkat PAUD dan SD ini menghadirkan sejumlah pembicara diantaranya Koordinator Program Turuntangan Foundation Nurul Khotimah, Ketua HIMPAUDI Kota Bontang 2011-2019 Nurdaniati, Kepala Disdikbud Bontang Bambang Cipto Mulyono, dan dipandu oleh moderator Siti Khadijah. (*)
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Dialektis.co. Caranya dengan klik link https://t.me/+CNJcnW6EXdo5Zjg1 kemudian join. Agar lebih mudah instal aplikasi telegram dulu di ponsel Anda.