Dialektis.co, Bontang – Fraksi Amanat Demokrat Bergelora (ADB) menyampaikan pandangan umumnya terhadap Rancangan Peraturan Daerah Kota Bontang tentang Pertanggungjawaban Pelaksanaan APBD Tahun Anggaran 2024 dengan apresiasi terhadap capaian pendapatan daerah.
Namun, Fraksi ADB juga menekankan pentingnya langkah strategis dalam mengoptimalkan potensi lokal dan meningkatkan kontribusi Badan Usaha Milik Daerah (BUMD).
Sekretaris Fraksi ADB, Arfian Arsyad, menyebutkan bahwa realisasi pendapatan daerah pada 2024 mencapai Rp2,81 triliun lebih dari target Rp2,78 triliun lebih atau sebesar 101,33 persen.
“Capaian ini menunjukkan keseriusan pemerintah dalam memaksimalkan pendapatan. Tapi masih ada ruang untuk mendorong lebih tinggi lagi,” ujar Arfian dalam rapat paripurna, Rabu (11/6/2025).
Pendapatan Asli Daerah (PAD) tercatat sebesar Rp329,65 miliar atau 111,25 persen dari target. Komponen tersebut berasal dari pajak daerah, retribusi, hasil pengelolaan kekayaan daerah yang dipisahkan, serta sumber sah lainnya.
Baca juga: Soroti Tingginya SILPA, Fraksi ADB Desak Evaluasi Serapan & Perbaikan Manajemen Aset
Namun demikian, Fraksi ADB menyoroti kontribusi retribusi daerah yang masih belum optimal, hanya mencapai 85,24 persen dari target. Hal ini, menurut Arfian, menjadi salah satu indikator perlunya pembenahan dalam sistem pemungutan dan evaluasi tarif serta efektivitas pelayanan publik.
Lebih lanjut, Fraksi ADB juga menyoroti kontribusi BUMD yang dinilai belum maksimal dalam mendongkrak PAD. Fraksi meminta agar BUMD tidak sekadar menjadi lembaga operasional, tetapi berperan aktif dalam menghasilkan keuntungan bagi daerah.
“BUMD harus mampu menunjukkan kinerja bisnis yang sehat dan profesional. Jika dikelola optimal, BUMD dapat menjadi ujung tombak peningkatan PAD, bukan hanya sekadar entitas yang menghabiskan anggaran,” tegasnya.
Di luar sektor pajak dan retribusi, ADB mendorong pemerintah untuk menggali potensi ekonomi lokal lainnya. Potensi aset daerah, sektor pariwisata, kelautan, dan ekonomi digital disebut sebagai sektor-sektor yang masih belum tergarap maksimal dan perlu strategi pengembangan yang konkret.
Baca juga: Soroti Efektivitas Belanja Daerah, Fraksi ADB: Realisasi Tinggi Belum Menjawab Kebutuhan Masyarakat
“Kami berharap Pemerintah Kota Bontang berani membuka ruang investasi dan kolaborasi, serta menginisiasi pengembangan sektor unggulan baru. Kemandirian fiskal hanya dapat dicapai dengan diversifikasi sumber pendapatan,” kata dia.
Tak hanya soal target angka, ADB menilai pemerintah juga harus fokus pada aspek keberlanjutan dan inovasi dalam pengelolaan pendapatan. Menurutnya, dengan potensi sumber daya yang dimiliki, Bontang harus mampu menciptakan ekosistem ekonomi lokal yang lebih dinamis.
“Kami mendukung kebijakan peningkatan pendapatan, tapi sekaligus mendorong agar potensi yang selama ini belum dioptimalkan bisa menjadi sumber pendapatan baru yang dapat memperkuat struktur fiskal kota,” pungkasnya. (Mira/adv).
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Dialektis.co. Caranya dengan bergabung saluran Dialektis.co WhatsApp atau telegram di link https://t.me/+CNJcnW6EXdo5Zjg1 kemudian join.
Discussion about this post