DIALEKTIS.CO – Pemerintah Kota Bontang melalui Dinas Sosial dan Pemberdayaan Masyarakat (Dinsos-PM) tengah mengusulkan program Pilot Project Pengemasan Gami Bawis Asli Bontang ke Kementerian Desa Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi (Kemendes PDTT).
Nantinya jika program ini disetujui, Gami Bawis asli Bontang dapat dikemas dalam bentuk pengalengan serupa produk ikan sarden yang ramai di pasaran.
“Secara resmi usulan ini baru diajukan pada Maret 2022, Pak Kadis (Kepala Dinas) yang antar langsung ke pusat. Sampai saat ini kami masih menunggu jawaban,” kata Penggerak Swadaya Masyarakat Ahli Muda Dinsos-PM Bontang, Jamaluddin, Senin (30/5).
Kata dia, sesuai Permendes 23 tahun 2017 dimungkinkan untuk daerah mengajukan pilot project pengembangan teknologi tepat guna (TTG) sumber daya alam.
Berdasar itu, pihaknya melihat Bontang memiliki sumber daya alam ikan bawis yang cukup berlimpah dan Gami Bawis telah menjadi ikon makanan khas Kota Taman yang mendunia namun belum dapat dikemas tahan lama dan sesuai standar produk ekspor.
“Cita-cita kami sih, Gami Bawis itu bisa juga dinikmati oleh orang Tokyo, bahkan pasar Arab. Dengan adanya pilot project pengalengan atau pengemasan, itu tidak mustahil bisa terwujud,” paparnya.
Terangnya, program pilot project yang ditawarkan diawali dengan penguatan masyarakat. Bahwa Gami Bawis bisa menjadi produk mendunia dengan pengemasan dan teknologi yang memungkinkan.
Selanjutnya hal yang tak kalah penting ialah penelitian ilmiah, agar produk Gami Bawis kemasan yang diproduksi benar-benar higienis, aman, sehat dan rasanya tetap berkualitas.
“Harapan kami sih penelitian itu nantinya langsung ke masyarakat. Jadi Lab-nya (laboratorium) itu terbuka, bukan di Lab tertutup saja. Biar masyarakat merasa terlibat,” bebernya.
Disinggung kemungkinan untuk mengundang investor. Jamaluddin menyampaikan, hingga saat ini pihaknya masih berharap pengalengan Gami Bawis dapat dilakukan masyarakat sendiri. Artinya tidak dalam wujud pabrikan, sehingga semangat pemberdayaan masyarakat benar dapat tercapai.
“Mudah-mudahan jika ditetapkan sebagai pilot project harapannya masyarakat sendiri yang lebih menggerakkan,” harapnya.
Lebih jauh, Jamaluddin menyatakan masih dalam rangka meyakinkan Kementrian untuk menyetujui program pilot project tersebut.
Sekira Maret 2023 mendatang Dinsos-PM akan menggelar lomba inovasi prodak khas Bontang, yang arahnya lebih mengeksplor olahan kuliner ikan bawis.
“Mudah-mudahan tahun depan panjang umur kita bisa laksanakan itu. Kita rangkai dengan gelaran Teknologi Tepat Guna,” pungkasnya.
Sekedar diketahui, kuliner yang pertama kali populer di kawasan Bontang Kuala ini tercatat pernah mengikuti promosi kuliner daerah yang digelar di Den Haag, Belanda. Serta tercatat memiliki rentetan prestasi baik di tingkat provinsi (Kaltim) hingga nasional. (Yud/DT)
Discussion about this post