DEALEKTIS.CO – Kelangkaan Bahan Bakar Minyak (BBM) di Kalimantan Timur menuai banyak tanggapan dari pejabat. Tidak terkecuali Ketua DPRD Bontang Andi Faizal Sofyan Hasdam. Persoalan distribusi dinilai jadi menjadi kendala utama.
Menurutnya dari berbagai kasus yang terungkap oleh polisi, membuktikan ada yang tidak beres dalam distribusi BBM ke masyarakat. Kondisi itu juga disadari Pj Gubernur Kaltim Akmal Malik setelah berkunjung ke Badan Pengatur Hilir (Migas) Pertamina beberapa waktu lalu.
Kouta BBM untuk Kaltim baru terpakai 75 persen. Tetapi faktanya terjadi antrean panjang kendaraan, hampir semua SPBU.
“Jadi semakin terang masalahnya ada distribusi. Pernyataan Pj Gubernur makin menguatkan hal itu,” kata pria yang karib disapa Andi Faiz, Rabu (6/12/2023).
Dari itu ia mendorong agar petugas keamanan bersama dengan pihak terkait mengawasi distribusi BBM di seluruh SPBU se-Bontang agar tepat sasaran.
Menurutnya, apabila tidak ada keseriusan pada semua pihak yang terlibat mengenai persoalan ini. Maka hal ini akan terus berlarut kedepannya.
“Kalau tidak ada intervensi dan keseriusan ya akan begini terus (antrean panjang di SPBU),” ucapnya.
Sekedar diketahui, Kuota solar subsidi untuk Kota Bontang per Oktober 2023 tersisa sebanyak 1.517 kiloliter.
Kemudian pertalite tersisa 7.754 kiloliter.
Area Manager Communication, Relation & CSR Kalimantan PT Pertamina Patra Niaga Regional Kalimantan, Arya Yusa Dwicandra menjelaskan dari Januari hingga per 29 Oktober 2023 penyaluran pertalite ke Bontang sudah menyentuh presentase 73 persen, atau setara 20.746 kiloliter.
Sementara, untuk solar subsidi sudah disalurkan 14.272 kiloliter dengan presentase mencapai 80 persen. (*).
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Dialektis.co. Caranya dengan klik link https://t.me/+CNJcnW6EXdo5Zjg1 kemudian join. Agar lebih mudah install aplikasi telegram dulu di ponsel Anda.








Discussion about this post