DIALEKTIS.CO – Penggerak Swadaya Masyarakat Ahli Muda, Dinas Sosial dan Pemberdayaan Masyarakat, Dinas Sosial dan Pemberdayaan Masyarakat (Dinsos-PM) Kota Bontang, Jamaluddin menyatakan 7 dari total 17 kelompok mahasiswa Kuliah Kerja Nyata (KKN) di Kota Bontang tengah menjalankan KKN Tematik.
“Khusus yang KKN Tematik itu programnya lebih diarahkan ke pengembangan pariwisata, ekonomi kreatif, dan pemberdayaan masyarakat,” ujarnya, Senin (4/7).
Kata dia, sebab itu 6 kelompok KKN Tematik dari Universitas Mulawarman (Unmul) yang lebih pada pengembangan pariwisata dan ekonomi kreatif. Sengaja diarahkan pada daerah-daerah yang memiliki potensi wisata.
Seperti di Kelurahan Guntung, Bontang Kuala, Loktuan, Bontang Baru, Berbas Pantai, dan Kampung Malahing.
“Yang unik tahun ini, 1 kelompok dari Unmul kita tempatkan secara khusus di Kampung Malahing. Semoga mereka optimal membantu mengangkat pariwisata di sana,” tuturnya.
Sementara, 1 kelompok dari Institut Pertanian Bogor (IPB) di tempatkan di pesisir Kelurahan Bontang Kuala. Sebanyak 9 Mahasiswa IPB dari berbagai fakultas.
Seperti, Fakultas Sekolah Bisnis, Tehnik Pertanian, Agrobisnis, Sains Komunikasi Pengembangan Masyarakat, Teknologi Hasil Ternak, Tehnik Pangan, dan Fakultas Perikanan itu akan fokus pada peningkatan kapasitas masyarakat pesisir.
“Mahasiswa IPB, programnya lebih kepada pemberdayaan masyarakat, bagaimana masyarakat itu bisa berdaya ekonomi, dan juga masalah kesehatan produk yang dihasilkan,” bebernya.
Sekedar diketahui sebelumnya pada Selasa 28 Juni lalu. Sebayak 188 mahasiswa dari perguruan tinggi ternama di Indonesia yakni Unmul dan IPB resmi diterima Walikota Basri Rase untuk melaksanakan Kuliah Kerja Nyata (KKN) di 15 Kelurahan se-Kota Bontang.
Dalam pelaksanaanya 16 kelompok Mahasiswa Unmul dibagi dalam dua golongan. Yakni, 10 kelompok menjalankan KKN Reguler dan 6 Kelompok KKN Tematik. Sementara 1 Kelompok Mahasiswa IPB juga menjalankan KKN Tematik.
Diketahui, KKN adalah bentuk kegiatan pengabdian kepada masyarakat oleh mahasiswa dengan pendekatan lintas keilmuan dan sektoral. Tidak sekedar kuliah kerja nyata, program ini dapat dimaknai sebagai bentuk integrasi dari pendidikan, penelitian dan pengabdian masyarakat. (Yud/DT).