Dialektis.co – Penyakit cacar monyet atau MPOX terus menjadi perhatian dunia. Salah satu faktor utama penyebaran penyakit ini adalah perilaku seksual berisiko, terutama di kalangan laki-laki yang berhubungan seksual dengan sesama jenis (LSL).
Dr. A. Anwar Arsyad, dokter spesialis kulit RSUD Taman Husada Bontang, mengungkapkan bahwa perilaku seksual menyimpang menjadi penyebab utama lonjakan kasus MPOX.
Dari data global yang ada, sebanyak 84,3 persen atau 26.160 dari total 31.025 kasus MPOX terjadi pada kelompok LSL. Kasus MPOX sangat dominan pada kelompok yang melakukan hubungan seksual sesama jenis, dan ini menjadi peringatan bagi kita semua akan bahaya perilaku seksual menyimpang.
Dr. Anwar menambahkan, perilaku seksual menyimpang tidak hanya terjadi pada kelompok LSL, tetapi juga pada kelompok biseksual. Dari total kasus yang ada, 6,5 persen atau sekitar 1.702 kasus berasal dari kelompok ini.
“Ini menunjukkan bahwa hubungan seksual yang tidak aman, terutama tanpa menggunakan kondom, sangat meningkatkan risiko penularan MPOX,” ungkapnya.
Menurut dr. Anwar, perilaku seksual tanpa perlindungan memperbesar kemungkinan penularan berbagai penyakit menular, termasuk MPOX. Meskipun cacar monyet juga dapat menyebar melalui kontak fisik dengan cairan tubuh atau lesi kulit, perilaku seksual menyimpang tetap menjadi penyebab paling dominan.
Perilaku menyimpang ini, menurut dr. Anwar, harus segera dihindari oleh masyarakat, khususnya di kalangan LGBT, yang menjadi kelompok paling rentan terpapar MPOX. Masyarakat perlu sadar bahwa perilaku seksual menyimpang sangat berbahaya. Selain berisiko terkena MPOX, ini juga dapat menyebabkan berbagai infeksi menular lainnya.
Ia menekankan pentingnya menjaga kesehatan seksual dengan tidak melakukan hubungan yang berisiko tinggi. Dr. Anwar juga menyampaikan bahwa praktik seksual tanpa perlindungan hanya akan meningkatkan penyebaran penyakit menular.
“Menghindari perilaku menyimpang adalah langkah utama untuk melindungi diri dari MPOX,” sambungnya.
Dalam sosialisasi tersebut, dr. Anwar berulang kali mengingatkan pentingnya kesadaran masyarakat terhadap praktik seksual aman. Menurutnya, penularan MPOX yang tinggi di kalangan LSL dan biseksual harus menjadi perhatian serius bagi semua pihak.
“Risiko ini nyata dan kita harus lebih bijak dalam menjaga diri dari perilaku yang bisa membahayakan kesehatan,” pungkasnya.
Dengan peningkatan kasus secara global, dr. Anwar berharap masyarakat Bontang tidak terlibat dalam perilaku seksual berisiko yang dapat memperbesar peluang penularan MPOX.
Meski hingga saat ini belum ditemukan kasus MPOX di Bontang, ia tetap mengimbau masyarakat untuk waspada dan menghindari perilaku yang menyimpang dari norma kesehatan. (*)
Penulis : Mira
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Dialektis.co. Caranya dengan bergabung saluran Dialektis.co WhatsApp atau telegram di link https://t.me/+CNJcnW6EXdo5Zjg1 kemudian join.
Discussion about this post