DIALEKTIS.CO – Warga daerah pisangan, RT 22 Gang HM Ardan 10 B, Kelurahan Satimpo Kota Bontang mempertanyakan kelanjutan proyek betonisasi jalan di wilayahnya.
Pasalnya, proyek ‘semenisasi’ yang telah dilakukan tidak tuntas.
Tinggi badan jalan kini jauh berbeda. Akibatnya, akses jalan jadi terganggu.
Bahkan posisi parit terbuka di sisi badan jalan, dinilai cukup membahayakan pengguna jalan.
Sandi Kausman, salah satu warga sekitar saat menghubungi media ini, Sabtu (5/7/2025) sore menyatakan sudah lebih setahun, belum ada penanganan dari pemerintah.
Warga sekitar pun, secara swadaya membangun gundukan sebagai penghubung.
Itu pun hanya bisa dilalui kendaraan roda dua. Padahal, kata dia jalan ini cukup ramai dilalui warga.
“Motor saja lewat harus hati-hati, cukup curam. Kalau mobil, jelas harus memutar,” ujarnya.
Menurut Sandi, ‘semenisasi‘ yang dilakukan sebelumnya pasti tujuannya untuk menambah kenyamanan akses jalan warga.
Namun dengan tidak tuntaskan seperti ini, justru sebaliknya. Akses jalan warga jadi terputus, hingga berpengaruh besar terhadap mobilitas.
Sandi pun mengaku sudah mencoba menyampaikan kondisi jalan tersebut ke dinas terkait.
Ia berharap, hal ini jadi perhatian agar perbaikan dapat dipercepat. (*)
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Dialektis.co. Caranya dengan bergabung saluran Dialektis.co WhatsApp atau telegram di link https://t.me/+CNJcnW6EXdo5Zjg1 kemudian join.
Discussion about this post