DIALEKTIS.CO – Vaksinasi Covid-19 di Kota Bontang resmi dimulai, Dandim 0908/BTG Letkol Arh Choirul Huda menjadi orang pertama yang menerima suntikan dosis vaksin virus corona (SARS-CoV-2) buatan Sinovac di Pendopo rumah jabatan wali kota, Rabu (27/1/2021).
Sebelum disuntik, Letkol Choirul tampak tenang saat mengikuti tahapan vaksinasi mulai dari pendaftaran dan verifikasi, screening pemeriksaan kesehatan, hingga penyuntikan.
Penyuntikan dilakukan oleh Dokter Roida dari PSC Dinkes, didampingi dr Nita dan Selly dari klinik pegawai.
“Ngak ada rasanya,” komentar Choirul saat ditemui usai menerima vaksin.
Untuk itu, Letkol Choirul mengajak masyarakat untuk tidak takut vaksin demi mencegah penularan Covid-19.
Seirama, Ketua Ikatan Pemuda Muhammadiyah (IPM) Bontang, Indra Wijaya menyatakan tak ada reaksi negatif yang ia rasakan pasca disuntik. Kata dia, semua terasa baik-baik saja.
“Ngak sakit. Sebelum suntik tadi baca Bismillah aja, semoga ikhtiar kita ini bermanfaat,” ujarnya.
Lebih lanjut Indra menyatakan rasa syukurnya dapat menjadi salah satu orang yang menerima vaksin di Kota Bontang, usai menggantikan posisi Ketua Muhammadiyah yang dinyatakan tidak memenuhi syarat karena usia.
Terangnya sebelum divaksin dirinya banyak membaca artikel ilmiah terkait vaksin Covid-19. Untuk ia sangat yakin vaksinasi sangat penting untuk memutus pandemi Covid-19.
Perwakilan Ikatan Dokter Indonesia (IDI) Bontang, dr. Arlita Putri mengajak semua pihak untuk mendukung program vaksinasi.
“Biasa aja, hampir ngak terasa. Lebih sakit pada saat vaksin difteri awal-awal 2018 lalu,” tuturnya usai disuntik vaksin.
Sementara, Juru Bicara Satgas Covid-19 Bontang Adi Permana menyatakan program vaksinasi ini merupakan bagian dari program tahap pertama yang dicanangkan Pemerintah Pusat dengan menyusun daftar prioritas penerima vaksin.
Yakni, tenaga kesehatan, asisten tenaga kesehatan, tenaga penunjang yang bekerja pada fasilitas pelayanan kesehatan, TNI/Polri, aparat hukum, dan petugas pelayanan publik lain.
Ditargetkan keseluruhan, setidaknya 70 persen penduduk Indonesia atau sekitar 182 juta jiwa yang harus diberi vaksin. Ini agar terbentuk kekebalan populasi atau herd immunity. (Yud/DT).