DIALEKTIS.CO – Warga Kampung Toga RT 11 Kelurahan Loktuan, Kota Bontang merubah gedung Posyandu mereka menjadi rumah isolasi mandiri bagi pasien Covid-19.
Ketua RT sekaligus Ketua Garda Isoman RT 11, Jajuli menyatakan bangunan beton berukuran sekira 11×6 meter dengan kapasitas 1 Keluarga atau 5 orang tersebut juga disiapkan untuk mengantisifasi jika terjadi lonjakan kasus.
“Alhamdulillah belum pernah digunakan, ini kami siapkan jika sewaktu-waktu dibutuhkan. Ya mudahan hingga pandemi selesai tidak pernah digunakan,” ujarnya saat ditemui, Selasa (13/7/2021) Pagi.
Menurut Jajuli memastikan warga Isoman tidak keluar rumah selama masa isolasi sangat lah penting. Demi keselamatan dan kesehatan bersama.
Baca juga: Kasus Aktif 1.052, Lebih Banyak Isolasi daripada di RS, Apa Kabar Garda Isoman?
Per Senin (12/7/2021), kata Jajuli, terdapat 3 warganya yang tengah menjalani isolasi mandiri. 1 di lokasi isolasi area perusahaan tempat bekerja, dan 2 warga lainnya menjalani isolasi di rumahnya sendiri.
Jajuli mengklaim, sejauh ini Garda Isoman tingkat RT yang dipimpinya terus bekerja membantu setiap kebutuhan dan keperluan pasien isoman meski dengan mengandalkan swadaya masyarakat setempat.
“Kalau kami di sini rutin laporkan perkembang warga yang isolasi ke Kelurahan. Karena itu, terkadang ada juga bantuan dari Kelurahan dan perusahaan Pupuk Kaltim,” bebernya.
Lebih jauh, ia pun berharap program vaksinasi bagi seluruh warganya dapat terlaksana dengan cepat. Sehingga proses herd immunity di tengah-tengah masyarakat di wilayahnya dapat lebih cepat tercipta.
Sebelumnya di sisi lain, peran Garda Isoman tingkat RT tengah menjadi sorotan. Terlebih, mengacu data Satgas per Senin pasien positif Covid-19 di Bontang lebih banyak menjalani isolasi mandiri (Isoman) daripada dirawat di rumah sakit (RS).
Baca juga: Bakhtiar Pertanyakan Legalitas PPKM, Sekda: Acuannya Instruksi Mendagri
Dari 1467 total kasus aktif, 201 orang menjalani perawatan dan 1266 lainnya menjalani isolasi.
Dilihat dari besarnya jumlah pasien yang tengah menjalani isolasi mandiri tersebut, publik tentu berharap disamping pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM) sekala mikro dalam bentuk pembatasan aktivitas masyarakat.
Satgas Covid-19 juga memastikan pasien yang menjalani isolasi mandiri tersebut terpenuhi kebutuhannya sehingga dapat dipastikan benar-benar menjalankan isolasi atau tidak keluar rumah. Sebab sangat beresiko. (Yud/DT)
Discussion about this post