DIALEKTIS.CO – Hingga 38 hari menjelang pembukaan Pekan Olah Raga Provinsi (Porprov) Kaltim 2022, Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI) Bontang dikabarkan masih terus menggodok jumlah kontingen yang diberangkatkan ke Kabupaten Berau.
Semula, jumlah atlet dan official mencapai 1,200 orang dari 52 cabang olahraga (Cabor) kemudian susut menjadi 950. Dan kemudian kembali ramping hingga 400 orang dari 46 Cabor yang akan diikutkan pada event empat tahunan itu.
Jumlah kontingen itu menyusut lantaran menyesuaikan dengan ketersedian anggaran. Usulan awal anggaran Rp 6 Miliar.
Namun, dua hari sebelum pengesahan APBD Perubahan 2022 susut Rp 5,4 Miliar. Sedihnya, saat penetapan ternyata persetujuan anggaran hanya Rp 2 Miliar.
Kondisi ini pun disayangkan sejumlah atlet. Sumber yang menghubungi Dialektis.co menilai penyusutan anggaran tersebut mengherankan. Ia juga menyandingkan dengan berita pengadaan kendaraan dinas pejabat setempat yang nilainya mencapai Rp 5,5 Miliar.
“Kasian Cabor, sudah l Tahun vitamin dan nutrisi atlet saja nanggung sendiri. Sudah siap untuk ikut kejuaraan malah dapat kabar begitu apa gak bikin down,” ujar salah satu atlet beladiri wanita itu yang berpesan tak disebut namanya, Kamis (6/10) Siang.
Ia mengaku hal itu mempengaruhi mental tanding. Pasalnya, sejumlah rekannya yang telah jauh-jauh hari mempersiapkan diri dengan menggelar Training Center (TC) mandiri, juga terpaksa tidak diberangkatkan.
“Kasian yang dinas di Samarinda rela dispen berbulan-bulan terus gak berangkat,” keluhnya.
“Lebih parahnya, sejumlah atlet kan ada yang masih sekolah telah meluangkan waktu latihan. Sakit dia harus nurunin BB demi turnamen, tidak semua sekolah mendukung tapi atlit gigih untuk berlatih gak peduli mau sakit gimana tetap turun latihan,”
“Banyak yang berdampak tapi kita gak bisa apa-apa. Karena atlet gak punya kuasa apa pun selain support dari kota sendiri,” tambahnya.
“Padahal kalau kami berangkat peluang dapat emas dan medali itu banyak. Kenapa? Karena bagi kami atlet petarung main per kelas dan perorangan cuman masih dikurangi terus-trusan,” pungkasnya.
Terpisah sebelumnya diwartakan, Ketua KONI Bontang, Aminullah menyatakan perampingan jumlah atlet yang dikirim konsekwensi dari minimnya alokasi anggaran.
Pihaknya pun bersama pengurus secara maraton masih melakukan finalisasi atlet dan official yang berangkatkan.
“Kalau mau tegas hanya yang perpotensi emas yang dikirimkan. Tapi kami ingin pembinaan tetap jalan, beberapa atlet yang berpotensi perunggu juga dapat diikutkan,” bebernya.
Aminullah mengkalkulasi sedikitnya Kontingen Bontang nantinya akan berkekuatan 400 orang yang terdiri dari atlet dan official.
Jumlah itu masih dapat bertambah, sebab KONI membuka kesempatan pada setiap Cabor untuk menambah jumlah atletnya dengan catatan dibiayai secara mandiri.
“Seperti futsal. Kita hanya anggarkan tim Putra, tapi Cabornya menyatakan siap mengirimkan tim Putri juga dengan pendanaan mandiri Cabor,” bebernya.
Meski begitu ia menekankan setiap atlet yang dibiayai secara mandiri namanya akan tetap dimasukkan dalam Surat Keputusan (SK) agar saat meraih prestasi juga dapat memperoleh hak bonus yang sama.
Lebih jauh, Aminullah berharap Wali Kota dapat segera menyiapkan kepastian nominal anggaran bonus bagi atlet peraih medali di Porprov mendatang.
Hal ini penting agar menambah semangat juang atlet. Terlebih sejauh ini atlet sepenuhnya hanya mengandalkan program latihan mandiri dan masing-masing Cabor.
“Porprov lalu bonusnya Rp 50 juta untuk peraih emas, kalau bisa sekarang minimal Rp 75 juta lah. Kami berharap nominal besaran bonus diumumkan langsung Wali Kota saat melepas pemberangkatan atlet,” pungkasnya. (Yud/DT).
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Dialektis.co. Caranya dengan klik link https://t.me/+CNJcnW6EXdo5Zjg1 kemudian join. Agar lebih mudah install aplikasi telegram dulu di ponsel Anda.
Discussion about this post