OPSI pemanfaatan air bekas lubang tambang PT Indominco Mandiri (IMM) sebagai sumber bahan baku air bersih di Kota Bontang, Kalimantan Timur, benar-benar tengah diseriusi.
Kepala Badan Pendapatan Daerah (Bapenda) Bontang Sigit Alfian menyatakan pihaknya tengah mendalami siapa saja nantinya yang akan terlibat dalam tim kota, guna menyiapkan seluruh kebutuhan guna memuluskan opsi tersebut.
“Yang jelas, Bapelitbang bagian perencanaan, Dinas Lingkungan Hidup, dan Dinas PU itu pasti. Bapenda sendiri kaitannya tentang sumber-sumber pendapatan yang bisa diambil, apakah kita nanti loby Provinsi atau Pusat. Memang harus tim terpadu,” ujarnya kepada dialektis.co, Senin (20/7) Pagi.
Baca juga: Kebutuhan Meningkat, PDAM Tirta Taman Bontang Jamin Pasokan Air Bersih
Menurutnya hal ini mesti dilihat sebagai upaya memenuhi bahan baku air bersih Kota Bontang yang selama ini hanya mengandalkan sumber air tanah yang semakin tahun terus berkurang.
Kata dia, selain itu Pemerintah Kota juga tengah merencanakan sejumlah opsi pemenuhan bahan baku air permukaan yang dikoneksikan dengan upaya penanggulangan banjir. Seperti, penyiapan bendungan bendali suka rahmat, dan perluasan waduk kanaan yang tengah dipersiapkan tahapan-tahapannya.
“Sangat memungkinkan berkerjasama dengan perusahaan tambang, sehingga pemanfaatanya ada dari pada hanya dibiarkan. Bisa juga dibuat bendungan nanti, fungsinya dua untuk kebutuhan air dan penanggulangan banjir,” jelasnya.
Sementara, Direktur Perumda Tirta Taman, Suratmin menyatakan pemenuhan bahan baku air permukaan dari kolam eks tambang batu bara tersebut dapat menjadi opsi yang baik dalam pemenuhan kebutuhan air bersih di Kota Bontang yang terus meningkat.
Namun begitu, Suratmin menegaskan pelaksnaanya tidak akan mudah sebab harus melalui serangkaian proses perizinan dan sebagainya. “Harus dengan pembentukan tim kota, yang jadi leading sectornya Bapenda. Kami cuma oprator, yang menunjuk Bapenda,” bebernya.
Baca juga: Tagihan Air Melonjak, PDAM Tegaskan Tidak Ada Permainan Harga
Jelasnya, di lokasi PT. IMM memiliki dua sumber air baku, yakni dua lubang eks tambang dan lubang non-tambang yang memang digali khusus sebagai sumber air baku.
“IMM menawarkan lubang eks tambang. Kalau kapasitas dari lubang non-tambang tidak cukup, terlalu kecil. Mirip waduk Kanaan saja, hanya 5-10 liter per detik. Kita butuhnya jutaan kubik,” pungkasnya.
Diketahui, sebelumnya opsi pemanfaatan eks lubang tambang tersebut mencuat saat rapat dengar pendapat Komisi III DPRD Bontang bersama Perumda Tirta Taman dan PT. IMM beberapa waktu lalu. Dewan pun menindaklanjuti dengan menggelar studi banding dan mendorong Pemerintah Kota untuk memuluskan opsi tersebut. (Yud/DT).
Discussion about this post