DIALEKTIS.CO, SAMARINDA – Serapan anggaran menjadi perhatian Presiden RI Joko Widodo saat melakukan kunjungan di Kaltim beberapa waktu lalu. Karena serapan anggaran di Kaltim cukup rendah.
Menurut data yang dihimpun per 20 Agustus 2021, serapan APBD Kaltim masih di angka 34.3 persen.
Menanggapi hal tersebut, Ketua Komisi II, Veridiana Huraq Wang, sangat menyayangkan serapan APBD Kaltim belum mencapai 50 persen.
“Kami sangat menyayangkan APBD Kaltim, sampai September belum sampai 50 persen. Tapi ada juga Kabupaten-Kota sudah melaksanakan itu. Kita berterima kasihlah kepada kepala daerah yang sangat bijaksana itu,” ujar Veri.
Menurutnya serapan yang sedikit ini karena terbelenggu dengan regulasi Pemprov yang sangat ketat dan tiap pejabatpun saling lempar masalah.
Politisi PDIP ini menginginkan agar Pemprov harus bijaksana dalam pengelolaan dana APBD guna mendongkrak perputaran ekonomi.
“Kalau seperti ini kan ditahan-tahan, kita akui pemerintah kita sangat lambat,” ungkapnya.
Olehnya itu pihaknya minta pemerintah agar berpikir dan bertindak untuk rakyat.
“Aturan sih aturan tapi jangan terlalu terbelenggu dengan aturan. Yang buat juga manusia. sekarang bagaimana pandangannya terhadap rakyat,” kritik Veri tajam.
Veri merasa serapan bisa meningkat apabila banyak proyek pekerjaan bersifat infrastruktur digaungkan. Hal ini karena masyarakat bisa diikutsertakan agar perputaran ekonomi pun berjalan. (Frans/Yud).
Discussion about this post