DIALEKTIS.CO – Sejumlah dosen Universitas Trunajaya (Unijaya) Bontang yang tergabung dalam Tim Penyelesaian Hak Dosen (TPHD) menyampaikan petisi menyikapi persoalan yang terjadi di lingkungan kampus, Jumat (1/10/2021).
Konferensi pers ini digelar sebagai respon terhadap aksi demonstrasi Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) Unijaya, yang belakang viral lantaran video aksi pembubaran oleh salah satu oknum dosen dengan pukulan sapu.
Diketahui dalam demonstrasi itu, salah satu tuntutan BEM Unijaya terkait belum diterimanya Kartu Hasil Studi (KHS) atau nilai semester. Lantaran tertunggaknya gaji sejumlah dosen.
Anggota TPHD, Lilik Rukitasari menuding buruknya tata kelola, serta tidak transparannya pengelolaan keuangan Yayasan lah yang membuat persoalan ini menjadi muncul kepermukaan.
Baca juga: Tuntut Hak, Demo Mahasiswa Unijaya Malah Disambut Pukulan Sapu Oknum Dosen
“Demo mahasiswa itu murni gerakan mereka menuntut ke pihak rektorat. Kami memang menahan sejumlah nilai, lantaran gaji tertunggak,” kata Lilik.
Sebutnya beberapa dosen memang sudah dicicil honornya. Namun itu hanya sebagian kecil.
“Total tunggakan sekitar Rp 1,5 miliar. Bahkan ada dosen tak diberikan haknya sejak 2009 silam,” tambah Sekretaris TPHD Unijaya Cintya Ayu Rishanty.
Mereka menjelaskan, sebelumnya para pengajar mahasiswa itu telah melalui proses mediasi dengan pihak Rektorat dan Yayasan.
Bahkan pada 5 Juni lalu, persoalan internal ini telah dimediasi oleh Lembaga Layanan Pendidikan Tinggi (L2Dikti).
Dalam pertemuan itu, disepakati, yayasan akan melunasi seluruh honor dosen dengan batas akhir 30 September 2021. Kenyataannya, hingga batas waktu tersebut belum dipenuhi.
Dalam petisinya, THPD turut menyayangkan tindakan arogan yang dilakukan oknum dosen berinisial HV saat menghadapi aksi mahasiswa pada Selasa (28/9/2021) lalu.
“Arogansi dan kekerasan tidak sepantasnya ada di kampus, oleh siapapun meski oknum itu anak pendiri yayasan. Kami meminta yayasan memberhentikan HV sebagai Dosen maupun sebagai Dekan,” tegasnya.
Baca juga: Rektor Unijaya Angkat Bicara, Kaget Ada Demo Mahasiswa
Terpisah, Rektor Unijaya Bontang Bilher Hutahaean membenarkan memang ada tunggakan gaji dosen. Namun ia tak membeberkan jumlah pastinya.
Meski begitu, Bilher mengklaim sekitar Rp 500 juta telah dibayarkan. Sisanya tinggal masih dibicarakan ke pihak yayasan.
“Masalah kekurangannya saya juga belum dapat informasi lagi karena itu antara dosen dan yayasan,” tuturnya.
Dikatakan, yayasan berencana membahas tunggakan honor dosen pada Sabtu (2/10/2021) esok.
Selain itu, agenda rapat juga akan membahas soal polemik yang menjerat He yang menjabat dekan Fakultas Ekonomi.
“Saya enggak tahu apa ada teguran atau sanksi dijatuhkan yayasan. Besok baru mau dibahas,” tandasnya. (*)
Discussion about this post