DIALEKTIS.CO – Pembangunan Masjid Al-Muhajirin atau yang lebih dikenal dengan sebutan Masjid Terapung hampir selesai.
Namun, belakangan Masjid megah yang berlokasi di antara pelabuhan Loktuan dan Kampung Selambai, Kota Bontang itu dinilai rawan ditabrak kapal.
Anggota DPRD Kota Bontang, Faisal FBR menyebut dalam kurun waktu 5 bulan belakangan beberapa kali terjadi insiden. Teranyar pada 29 September lalu, sebuah kapal kayu berukuran besar menyenggol pondasi Masjid.
Baca juga: Ingatkan Sejarah, Malik Usul Masjid Terapung Selambai Diberinama Al-Muhajirin
Ia pun mengingatkan Pemerintah Kota (Pemkot) akan pentingnya pembangunan pagar pengaman luar (fender). Terlebih aktivitas kapal disekitar wilayah tersebut cukup padat.
“Untuk keamanan, mohon itu jadi perhatian,” ujarnya dalam Peripurna Raperda APBD 2022, Selasa (19/10/2021).
Menurutnya hal ini harus menjadi prioritas. Demi keamanan bangunan yang akan menjadi ikon baru Kota Bontang tersebut, serta seluruh jamaah Masjid.
“Bayangkan jika terulang, saat jemaah sedang beribadah. Jadi mohon ini jadi perhatian Bu Wakil, Bu Sekda, Pak Tavip,” pintanya.
Menanggapi hal itu, Kepala Dinas Pekerja Umum dan Penataan Tata Ruang Kota (PUPRK) Bontang, Tavip Nugroho menyampaikan sebagai langkah antisipasi awal pihaknya telah bersurat ke Kantor Kesyahbandaran dan Otoritas Pelabuhan Kelas II Bontang.
Baca juga: Penyelesaian Masjid Terapung Dikebut, Awal Tahun Baru Bisa Digunakan
“Kami minta mereka rutin memberikan informasi kepada setiap kapal yang masuk pelabuhan untuk mengambil radius aman dengan bangunan Masjid terapung,” jelasnya.
Selain itu pihaknya bersama Otoritas Kesyahbandaran, akan segera memasang sejumlah lampu, sebagai rambu penanda jarak bagi kapal yang akan melintas.
Terakhir, pembangunan fender rencananya akan dilakukan setelah pengerjaan finishing fisik Masjid sepenuhnya rampung. (Yud/DT).
Discussion about this post