Dialektis.co
  • HOME
  • WARTA
  • KABAR PARLEMEN
    • DPRD Kaltim
    • DPRD Bontang
    • DPRD Kukar
    • DPRD Kutim
  • EKBIS
  • OLAHRAGA
  • GAYA HIDUP
  • RAGAM
  • PARIWARA
  • KOLOM
  • VIDEO
  • INFOGRAFIS
No Result
View All Result
  • HOME
  • WARTA
  • KABAR PARLEMEN
    • DPRD Kaltim
    • DPRD Bontang
    • DPRD Kukar
    • DPRD Kutim
  • EKBIS
  • OLAHRAGA
  • GAYA HIDUP
  • RAGAM
  • PARIWARA
  • KOLOM
  • VIDEO
  • INFOGRAFIS
No Result
View All Result
No Result
View All Result
Home RAGAM

Pesantren di Bonles Merasa Dikucilkan, Anggota DPRD Ini Nilai Tim Satgas Covid-19 Lamban

Redaksi by Redaksi
September 9, 2020
Pesantren di Bonles Merasa Dikucilkan, Anggota DPRD Ini Nilai Tim Satgas Covid-19 Lamban

Anggota komisi II DPRD Bontang Sumaryono (Foto/Yudi)

Share on FacebookShare on Twitter

PONDOK Pesantren dan Panti Anak Yatim Al-Barokah di Kelurahan Bontang Lestari (Bonles), Kota Bontang, Kalimantan Timur merasa terkucil dan mendapat pandangan miring dari tetangga sekitar setelah berhembus kabar seorang santri positif Coronavirus Disease (Covid-19).

Sumaryono anggota Komisi II DPRD Bontang, selaku pendiri dan pemilik panti yang terletak di sebrang Perumahan Korpri tersebut menuturkan kejadian berawal pada Kamis (20/8), saat tiga orang santri berobat di Puskesmas. Dua orang menderita cacar dan satu santri mengeluh menstruasi selama sebulan tak berhenti.

Kata dia, sebelum berobat dilakukan test rapid, dua santri penderita cacar non-reaktif dan satu santri lainnya dinyatakan reaktif. Namun diperbolehkan pulang dan diminta melakukan isolasi mandiri.

Sebab itu, pihaknya memita untuk dilakukan rapid test massal sejumlah 25 0rang (21 santri dan 4 pengasuh). Namun, pada hari Sabtu (22/8) petugas Puskesmas hanya membawa 12 alat saja. Sehingga yang mengikuti test rapid hanya santri perempuan. Hal ini menimbulkan kecemasan pada santri Laki-laki.

“Hasil test 12 santri wanita non-reaktif. Tetapi dampak yang diterima santri dikucilkan bahkan untuk belanja saja seperti dijauhi, ini menyerang pesikis terutama santri pria yang belum test rapid,” ungkap Sumaryono kepada dialektis.co, Selasa (8/9).

Sumaryono mengaku turut khawatir, terlebih 10 hari sebelumnya pengasuh atau Kepala Pondok baru datang dari luar daerah (Jawa), meskipun telah melakukan isolasi mandiri dibangunan yang terpisah dengan santri.

Melihat hal itu, pada hari Minggu (23/8) ia melaporkan hal tersebut ke Public Safety Center (PSC) sekaligus meminta untuk segera dilakukan test rapid massal dan penyemprotan disinfektan di lingkungan pondok pesantren Al-Barokah.

“Kami sudah membuat surat permohonan resmi seperti yang diminta. Tapi hingga sepekan lebih tidak ada tindakan, sedangkan berita yang tersebar sudah begitu mencekam. Baru pada, Rabu (2/9) datang rapid test santri Laki-laki. kenapa tidak dipercepat padahal ini bisa saja jadi klaster baru,” kesalnya.

Ia pun menduga, tiga santri putra yang dinyatakan reaktif dari hasil rapi test tersebut terjadi akibat beban pesikis yang dialami setelah 10 hari menunggu dalam ketakutan.

“Total 4 orang yang hasil rapidnya reaktif telah dilakukan test swab di RSUD Taman Husada dan menunggu hasil. Mudahan negatif semua, yang saya sayangkan kenapa lambat sekali penanganannya,” tuturnya.

Sementara, saat dikonfirmasi juru bicara Tim Satgas Penanganan Covid-19 Bontang Adi Permana memilih irit bicara.

Meski begitu ia membenarkan, sejumlah santri pondok pesantren tersebut dinyatakan reaktif dan saat ini masih menunggu hasil uji swab.

“Sebenarnya bukan lama, tapi ada miskomunikasi masalah permintaan yang tidak nyambung informasinya,” terangnya.

Lebih jauh, Adi Permana menyatakan terkait hal tersebut pernyataan resmi menjadi kewenangan Kepala Dinas Kesehatan. Namun hingga informasi ini dipublis, dialektis.co masih kesulitan menghubungi. (Yud/DT).

Print Friendly, PDF & Email
ShareTweetShare
Previous Post

Tingkatkan Sinergi Membangun Bontang, Rahmad Pribadi Pastikan Pupuk Kaltim Terus Berkontribusi untuk Bontang

Next Post

Selamat Hari Aksara Internasional

Related Posts

Lirik & Ritme Unik Lagu ‘Tob Tobi Tob’ Ternyata Maknanya Suara Siulan Burung Bulbul
GAYA HIDUP

Lirik & Ritme Unik Lagu ‘Tob Tobi Tob’ Ternyata Maknanya Suara Siulan Burung Bulbul

Peraturan Wajib Diketahui Sebelum Kunjungi IKN
RAGAM

Peraturan Wajib Diketahui Sebelum Kunjungi IKN

Borneo Festival Onthel, 500-an Pencinta Sepeda Onthel Besok Berkumpul di Bontang
RAGAM

Borneo Festival Onthel, 500-an Pencinta Sepeda Onthel Besok Berkumpul di Bontang

Skandal Prank Gunung Emas 53 Juta Ton di Kaltim yang Bikin Heboh Dunia di Era 90-an
WARTA

Skandal Prank Gunung Emas 53 Juta Ton di Kaltim yang Bikin Heboh Dunia di Era 90-an

71 Calon Jamaah Haji Asal Bontang Berangkat ke Embarkasi Balikpapan
WARTA

150 Jamaah Haji Bontang akan Diberangkatkan 5 Juni, Berihrom Sejak dari Embarkasi

Turunkan 6.882 Unit Terumbu Karang Sejak 2011, Pupuk Kaltim Konsisten Jalankan Program Konservasi Laut
EKBIS

Turunkan 6.882 Unit Terumbu Karang Sejak 2011, Pupuk Kaltim Konsisten Jalankan Program Konservasi Laut

Next Post
Selamat Hari Aksara Internasional

Selamat Hari Aksara Internasional

Discussion about this post

Follow Us

dialektis-logo-1
  • TENTANG KAMI
  • REDAKSI
  • PEDOMAN MEDIA SIBER
  • KEBIJAKAN PRIVASI
  • DISCLAIMER
  • PEDOMAN PEMBERITAAN RAMAH ANAK

© 2022 DIALEKTIS.CO – Managed by Aydan Putra. All rights reserved.

No Result
View All Result
  • HOME
  • WARTA
  • KABAR PARLEMEN
    • DPRD Kaltim
    • DPRD Bontang
    • DPRD Kukar
    • DPRD Kutim
  • EKBIS
  • OLAHRAGA
  • GAYA HIDUP
  • RAGAM
  • PARIWARA
  • KOLOM
  • VIDEO
  • INFOGRAFIS

© 2021 DIALEKTIS.CO - Managed by Aydan Putra. All rights reserved.