TIDUR di atas kain (hammock) yang dibentangkan di antara dua batang pohon, di tengah alam yang indah dan dibuai angin yang sepoi berhembus namun tetap ramah untuk wisata keluarga.
Jika hal itu jadi pilihan buat kamu yang membutuhkan sarana untuk rileks sejenak dari segala rutinitas. Pantai Panrita Lopi, Muara Badak, Kalimantan Timur, bisa jadi salah satu pilihan yang tepat.
Patai ini dihiasi ratusan pohon pinus yang tertata cukup rapat, sehingga membuatnya sebagai pantai yang sejuk dan teduh.
Suguhan hamparan pasir khas pantai Kalimantan dengan ombak laut yang cukup tenang membuat tempat ini semakin asyik untuk bersantai bersama keluarga.
Objek wisata ini marak dikunjungi, mayoritas pengunjung datang berkelompok bersama sanak saudara. Ada yang berayun santai dengan hammock-nya, ada yang piknik memasang tenda dan menggelar tikar, ada pula yang datang hanya untuk berswafoto.
“Camping bersama keluarga mas, ni anak juga saya bawa. Sesuai cerita, tempatnya sejuk,” kata Rahman salah satu pengunjung kepada dialektis.co, Ahad (7/6).
Selain itu, meski mungkin sebagian orang lebih suka pemandangan matahari terbenam di Pantai. Namun, pemandangan matahari terbit di Panrita Lopi tak kalah indah.
Momennya hanya sebentar yakni selepas subuh. Langit yang gelap perlahan menjadi terang saat matahari mulai nampak.
Bulan yang semula berwarna kuning pelan-pelan menjadi putih dan akhirnya hilang. Awan bergumul seolah menyambut pagi.
Menghirup udara pagi yang segar. Sembari menyaksikan ombak yang berdebur pelan menggoda pengunjung ikut serta terjun bermain air.
Namun sayang, keindahan yang disajikan belum dibarengi dengan tata kelola dermaga yang baik. Saat hari libur, kerap terjadi penumpukan pengunjung di dermaga penyebrangan menuju objek wisata yang dikelola swasta itu. (Yud/DT).
Discussion about this post