DIALEKTIS.CO – Warga Desa Loa Janan Ulu, Kecamatan Loa Janan, Kutai Kartanegara (Kukar) dikagetkan dengan ledakan di sebuah pabrik tahu, Minggu (17/7).
Tabung ketel yang berfungsi untuk menghasilkan uap panas yang digunakan untuk memanaskan bubur kedelai mendadak meledak. Satu orang tewas dan satu orang lainnya mengalami luka ringan dalam peristiwa itu.
“Iya, kejadiannya di kilometer 4, Jalan 45 RT 31 Dusun Tegal Anyar, Desa Loa Janan Ulu,” ujar Kapolsek Loa Janan Iptu Aksarudin Adam, seperti dilansir dari Busam.id.
Terangnya, kejadian bermula saat korban bernama M Puji Utomo (50) selaku pemilik pabrik datang ke lokasi tempat memasak tahu.
Saat itu dalam pabrik ada dua pekerja bernama Feri (21) dan Supriyono (27) sedang merebus tahu secara manual menggunakan ketel.
Ketel yang digunakan tidak dilengkapi alat pengukur panas itu diduga kekurangan air. Ketel kemudian mengalami tekanan panas berlebih dan langsung meledak.
Kuatnya ledakan, ketel tersebut sampai terbang dan menghantam korban M Puji Utomo yang berdiri sekitar 3 meter dari posisi ketel. Akibatnya kedua kaki korban putus dan tewas di tempat, sementara ketel tersebut, usai mengenai korban langsung terpental ke atas dan terjatuh kedalam toilet pabrik.
“Selain Puji Utomo, dua pekerja lainnya juga terpental, hanya saja bagi Supriyono hanya mengalami luka akibat percikan air panas dari tabung ketel tersebut sedangkan Feri hanya terpental dan mengalami syok,” ujar Aksarudin lagi.
Korban meninggal langsung dievakuasi ke Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Abdul Moeis Samarinda, sedangkan Supriyono dilarikan ke Puskesmas Loa Janan untuk mendapatkan perawatan lebih lanjut.
Usai kejadian, pihak kepolisian bersama warga lainnya melakukan pencarian potongan kaki korban sebelah kiri yang sempat hilang saat terkena ketel.
“Potongan kakinya ditemukan di atas atap rumah karena terpental,” terangnya.
Menurutnya, kejadian seperti ini sudah pernah terjadi di tahun 2016 yang menimbulkan korban jiwa.
Untuk mengantisipasi kejadian yang sama pihaknya melakukan pemantauan lebih lanjut ke pabrik-pabrik tahu lainnya yang berada di kawasan Loa Janan.
“Kami menghimbau kepada pengusaha tahu lainnya agar menggunakan ketel yang aman dan dilengkapi alat ukur dan otomatis membuang uap panas apabila terjadi kelebihan panas,” tegasnya. (*)
Discussion about this post