DIALEKTIS.CO – Fajar pagi masih bersembunyi di balik awan. Air laut juga masih tampak teduh, udara terasa begitu sejuk memenuhi kebutuhan oksigen.
Sekelompok anak, bermain riang di atas perahu jenis speed boat yang tertambat di ujung pemukiman.
Sesekali mereka mencontoh gerakan Togak Luan ala Rayyan bocah penari pacu jalur di ujung sampan yang tengah viral.
Tak sekedar bermain. Tawa riang langsung terhenti. Saat pemancing datang membeli udang hidup yang mereka jajakan. Terlihat jelas tulisan, jual umpan.
Ini adalah gambaran suasan pagi di ujung jembatan beton, Kampung Selambai, Lok Tuan, Bontang Utara, Kota Bontang, Sabtu (12/7/2025).
Di sisi lain, seorang nelayan bertopi tampak asyik mengeluarkan hasil tangkapan dari jaring di atas perahu kecil tanpa mesin miliknya. Sangat ekonomis, tanpa BBM.
Sebagian besar masyarakat di Kampung Selambai memang berprofesi sebagai nelayan.
Sebagian kecil lainnya, menjajakan jasa angkutan kapal bagi pemancing. Sebagian lagi, beralih jadi pedagang mencoba peruntungan dari wisatawan yang kini mulai datang.
Sejak jembatan beton dari proyek yang dibangun Direktorat Jenderal Cipta Karya Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) ini rampung. Selambai berubah dari wilayah kumuh, jadi destinasi wisata lokal.
Warga pun tampak mulai bersemangat mengubah pelataran rumahnya, untuk sekdar jadi tempat istirahat menjajakan air mineral atau warung kopi.
Saat langit mulai terang. Sinar mentari memantul di air, dengan latar Masjid Terapung dan Pelabuhan Loktuan, menambah kesan lebih bagi pengunjung.
Meski tak seramai saat sore hari. Pagi ini, selain deretan pemancing.
Sejumlah pria tampak olahraga. Berlari atau sekedar jalan santai sembari menikmati momen matahari terbit dan segarnya udara pagi di jalan beton yang dibangun dengan dana APBN itu.
Ya, Selambai tak hanya menawarkan indahnya matahari terbit. Anda juga bisa menyaksikan nelayan beraksi saat pulang melaut.
Mereka juga membongkar muatan hasil tangkapan secara gotong royong. Sebuah warisan budaya, yang kini masih terjaga.
Saat sore hari, wilayah ini akan semakin ramai pengunjung yang mayoritas ingin berburu kuliner khas Kampung Selambai. Atau sekedar melepas penat dari rutinitas. (*).
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Dialektis.co. Caranya dengan bergabung saluran Dialektis.co WhatsApp atau telegram di link https://t.me/+CNJcnW6EXdo5Zjg1 kemudian join.
Discussion about this post