GUNA memperkuat ketahanan ekonomi pasca pemberlakuan era new normal atau kebiasaan baru ditengah pandemi Covid-19. Sebanyak 115 pelaku usaha mikro kecil menengah (UMKM) Kota Bontang, Kalimantan Timur, dibekali pelatihan manajemen mutu produksi agar dapat tetap eksis dan berkembang, Senin (27/7) Pagi.
Kegiatan pembekalan yang bersumber dari dana alokasi khusus (DAK) non fisik APBN tahun anggaran 2020 tersebut, digelar selama tiga hari dari 27 hingga 29 Juli di Hotel Bintang Sintuk.
Kepala Dinas Koperasi, UKM dan Perdagangan (Diskop-UKMP) Bontang, Asdar Ibrahim mengklaim masyarakat Kota Taman dikenal cukup dekat dengan usaha berskala kecil dan sektor informal lainnya. Terbukti dari Rp 5 Miliar dana stimulus permodalan yang disiapkan telah terserap sekira Rp 3 Miliar, diantaranya merupakan pelaku usaha bersekala mikro.
Baca juga: New Normal, Ketua KNPI Optimis Warga Bontang Bisa Cepat Beradaptasi
Terus berkembangnya para pelaku usaha dan para pekerja informal ini menurutnya harus mendapat perhatian tersendiri, utamanya dalam bentuk pembinaan guna meningkatkan kapasitas sehingga dapat tetap berkembang di era kebiasaan baru saat ini.
“Pelatihan ini wujud dukungan Pemerintah bagi usaha kecil,” ujarnya.
Ditempat yang sama, Wali Kota Bontang Neni Moerniaeni mengajak pelaku UMKM untuk meningkatkan kualitas dan layanan, serta memanfaatkan teknologi dan informasi digital untuk tetap eksis di tengah pandemi Corona Virus Disease 2019 (Covid-19).
Dia memotofasi, keberadaan wabah Corona, bukan hambatan bagi pelaku UMKM untuk berkarya dan berinovasi, meskipun tidak bisa seperti biasanya, namun dengan memanfaatkan digitalisasi, pelaku UMKM masih bisa berjualan dan berkreasi.
Baca juga: Capaian Target Setor Pajak Kendaraan Semester I di Bontang Dekati Target
Lebih lanjut, Neni menyatakan guna memastikan produktifitas pelaku UMKM untuk memaksimalkan pemasaran digital. Pemerintah Kota dalam waktu dekat akan membagikan kuota internet kepada pelaku usaha mikro.
“Maksimalkan pelatihan ini, serap ilmu sebanyak-banyaknya yang disampaikan oleh pemateri,” terangnya.
Sementara, Cipu Artanika, salah satu peserta pelatihan mengaku sangat antusias mengikuti pelatihan tersebut. Terlebih pelatihan ini memberi trik agar pelaku UMKM tetap bergairah meski di tengah pandemi Covid-19.
“Mudahan kegiatan seperti ini dilakukan secara berkelanjutan,” harap pengusaha keripik bawis dan keripik tempe itu. (Yud/DT).
Discussion about this post