DIALEKTIS.CO – Penanganan banjir di Kota Bontang masih menjadi pekerjaan besar. Teranyar, Dinas PUPRK setempat menyatakan penyusunan Masterplan sebagai rujukan penanganan banjir telah rampung disusun.
Untuk merealisasikan seluruh kajian dalam masterplan tersebut, setidaknya pemerintah harus menyiapkan anggaran mencapai Rp 700 miliar. Jumlah itu belum termasuk kajian drainase perkotaan.
Diketahui, penanganan banjir dibagi dalam tiga skema. Yakni, jangka pendek, menengah dan panjang.
Kabid Sanitasi Air Minum dan Sumber Daya Air Dinas PUPRK Bontang Edi Suprapto mengakui pada skema jangka pendek pengerjaan masih akan berkutat pada normalisasi saluran.
Edi mengklaim, sejauh ini tingkat keberhasilan dari normalisasi drainase dan sungai sudah mencapai 25 persen. Untuk itu penting untuk dilanjutkan di semua sungai yang ada di Bontang yang memiliki panjang sekira 28 kilometer.
Kata dia, saat ini sepertiga sungai atau sekira 9 kilometer belum tersentuh penurapan. Hal ini, jadi salah satu perhatian.
“Sebelumnya daya tampung sungai hanya 400 ribu kubik saja. Namun, setelah diturap saat ini sungai bisa menampung 677 ribu kubik air,” ucap Edi.
Sementara, pembangunan polder di kawasan Gunung Telihan dan Kanaan masuk dalam skema pengerjaan menengah.
Sedangkan pembangunan kanal banjir dan perluasan waduk Kanaan. Menjadi skema pengerjaan jangk panjang. (*)
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Dialektis.co. Caranya dengan klik link https://t.me/+CNJcnW6EXdo5Zjg1 kemudian join. Agar lebih mudah instal aplikasi telegram dulu di ponsel Anda.