DIALEKTIS.CO – Pertikaian berdarah terjadi di RT 1 Handil Bakti, Palaran Kota Samarinda, Sabtu (4/4/2021) sekira pukul 11.00 WITA.
Dikabarkan 1 orang warga setempat tewas dengan kondisi mengenaskan dengan luka bekas sabetan di bagian leher.
Sementara 6 orang lainnya dilarikan ke RS IA Moeis, akibat luka tembakan sejenis penabur dengan peluru gotri (peluru bulat terbuat dari besi).
Pertikaian terjadi akibat konflik lahan antara warga setempat dengan sejumlah orang yang menamakan diri Kelompok Tani Empang Jaya.
“Ada provokasi, yang menyebabkan terjadinya penyerangan terhadap masyarakat,” ujar Kapolres Samarinda Kombes Pol Arif Budiman melalui Kabag Ops Polres Samarinda, Kompol Andi Suryadi kepada sejumlah awak media.
Terangnya, jajaran Kepolisian bersama TNI langsung memburu kelompok pelaku yang langsung kabur usia kejadian untuk mempertanggung jawabkan perbuatannya.
“Instruksi Kapolres semua pelaku penyerangan harus ditangkap, siapapun itu. Masyarakat tidak perlu khawatir,” imbaunya.
Kepolisian bersama unsur Kecamatan dan Lurah setempat miminta masyarakat untuk tetap tenang. Hingga Sabtu Sore, sebanyak 4 saksi telah dimintai keterangan untuk mengungkap siapa-siapa saja yag terlibat dalam penyerangan ini.
“Saksi masih akan bertambah, kita juga akan menggelar patroli sekala besar untuk memastikan kondisi kembali kondusif,” tuturnya.
Senada, Camat Palaran, Suwarso mengimbau kepada warganya untuk dapat menahan emosi dan amarah agar tidak tersulut oleh provokasi yang membuat situasi Palaran menjadi tidak kondusif.
Hingga informasi ini dipublis, lokasi tempat kejadian perkara (TKP) dan area perebutan lahan yang dekat dengan Jalan Tol Balikpapan-Samarinda (Balsam) itu, telah diamankan Polisi dengan menerjunkan Pasukan Brimob bersenjata lengkap dan dibantu sejumlah personil TNI.
Dikabarkan, sudah cukup lama area konflik diduduki oleh kelompok tani yang mengatasnamakan tanah adat. Yang memicu keresahan warga setempat yang memegang segel maupun SPPT (Surat Pernyataan Penguasaan Tanah). (*)
Discussion about this post