DIALEKTIS.CO – Ketua Komisi III DPRD Bontang, Amir Tosina mengaku kaget perbaikan turap sungai di RT 12 Kelurahan Gunung Elai, tak masuk dalam anggaran APBD Perubahan 2022.
Padahal, kata dia, dalam rapat anggaran pihaknya telah berulang kali meminta proyek perbaikan turap tersebut masuk dalam prioritas pengerjaan.
“Ini baru kita tahu juga kalau tidak masuk dalam APBD Perubahan,” ujar Amir, saat ditemui, Senin (26/9).
Terangnya, hal ini akan menjadi salah satu point yang akan kembali ia pertanyakan pada rapat penyampaian pandangan Fraksi terkait rancangan penyusunan APBD 2023.
“Mungkin ada kelalaian Pemerintah sehingga ini luput dianggarkan. Kali ini saya mohon agar segera dianggarkan perbaikan,” tuturnya.
Senada, anggota Komisi III Faisal FBR mengaku heran anggaran perbaikan turap tersebut tiba-tiba tidak masuk dalam anggaran APBD P 2022.
“Ya, itu padahal mestinya jadi prioritas. Jangan sampai membahayakan warga sekitar,” tuturnya.
Sebelumnya diwartakan turap sungai di RT 12 Kelurahan Gunung Elai, Kecamatan Bontang Utara, nyaris ambruk. Kondisinya semakin mengkhawatirkan, namun belum ada penanganan.
Sementara, Kepala Bidang Sanitasi Air Minum dan Sumber Daya Air Dinas PUPRK Bontang, Edy Suprapto mengaku perbaikan secara maksimal belum bisa dilaksanakan.
Terlebih anggaran untuk perbaikan yang direncanakan di APBD Perubahan 2022 ini pun tak masuk usulan anggaran.
Bahkan Edy juga menyangsikan adanya anggaran yang dimiliki Pemkot Bontang. Untuk segera melakukan perbaikan.
“Belum tahu, kita kan belum usulkan, ada uangnya tidak,” ujarnya beberapa waktu lalu.
Akibat minimnya anggaran tersebut, perbaikan tak bisa maksimal dilakukan kata Edy Suprapto. Lantaran mepetnya waktu untuk melakukan lelang pengerjaan di perubahan tahun ini.
Meski begitu pihaknya akan melakukan penanganan sementara dengan estimasi biaya perbaikan sekitar Rp 200 juta.
“Paling di PL (Red-Penunjukan Langsung). Untuk saat ini tak bisa dilakukan maksimal, yang penting ada penanganan sementara dulu lah,” tambahnya.
Sebelumnya, rusaknya turap sungai yang berada di RT 12 Kelurahan Gunung Elai mengakibatkan bangunan rumah warga yang hanya berjarak setengah meter dari dinding turap sungai, juga nyaris ambruk.
Kondisi itupun dikeluhkan Hartati pemilik rumah, lantaran rumah dan turap sungai tersebut telah rusak selama 2 tahun, namun hingga kini tak kunjung diperbaiki pemerintah. (Yud/DT).
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Dialektis.co. Caranya dengan klik link https://t.me/+CNJcnW6EXdo5Zjg1 kemudian join. Agar lebih mudah install aplikasi telegram dulu di ponsel Anda.
Discussion about this post