PERMINTAAN Tim Satgas Penanganan Covid-19 Bontang agar media tidak membuat kepanikan disambut baik Forum Jurnalis Bontang (FJB). Terlebih di tengah masih besarnya stigma yang diberikan kepada pasien.
Namun, di sisi lain FJB juga mengapresiasi kinerja jurnalis di Bontang. Sejak awal, jurnalis berusaha agar pemberitaan terkait Covid-19 tidak menimbulkan kepanikan. Bahkan lebih banyak yang bersifat informatif.
Awal virus ini sampai ke Bontang, diiringi pemberitaan tentang pentingnya protokol kesehatan. Ketika pasien pertama sembuh, media ramai-ramai memberitakan. Sampai melakukan wawancara eksklusif. Untuk mengedukasi bahwa pasien Covid-19 juga bisa sembuh.
Intenstitas pemberitaan pun cenderung pasif. Menunggu konferensi pers dari satgas. Yang umumnya menyiarkan terkait penambahan atau sembuhnya pasien.
Belakangan, berita Covid-19 di Bontang memang semakin menjadi buah bibir. Angka pasien melonjak drastis. Angkanya kini menyentuh 154 pasien (27 dirawat dan 127 isolasi mandiri).
“Pemberitaan terkait bertambahnya jumlah pasien, bukanlah menyebar kepanikan. Sifatnya informatif. Dinas Kesehatan Bontang bahkan menyiarkan langsung informasi ini melalui Facebook,” kata Ketua FJB, Edwin Agustian.
Menurutnya, bertambahnya jumlah pasien juga mesti diberitakan untuk mengingatkan masyarakat agar selalu waspada terhadap penyakit ini. Tidak abai dengan protokol kesehatan. (*)
Discussion about this post