Dialektis.co
  • HOME
  • WARTA
  • KABAR PARLEMEN
    • DPRD Kaltim
    • DPRD Bontang
    • DPRD Kukar
    • DPRD Kutim
  • EKBIS
  • OLAHRAGA
  • GAYA HIDUP
  • RAGAM
  • PARIWARA
  • KOLOM
  • VIDEO
  • INFOGRAFIS
No Result
View All Result
  • HOME
  • WARTA
  • KABAR PARLEMEN
    • DPRD Kaltim
    • DPRD Bontang
    • DPRD Kukar
    • DPRD Kutim
  • EKBIS
  • OLAHRAGA
  • GAYA HIDUP
  • RAGAM
  • PARIWARA
  • KOLOM
  • VIDEO
  • INFOGRAFIS
No Result
View All Result
No Result
View All Result
Home KOLOM

Keloid: Penyebab, Risiko, dan Penanganannya Menurut dr. Anwar Arsyad

Redaksi by Redaksi
September 26, 2024
Keloid: Penyebab, Risiko, dan Penanganannya Menurut dr. Anwar Arsyad

Anwar Arsyad, Spesialis Kulit dan Kelamin RSUD Taman Husada

Share on FacebookShare on Twitter

Dialektis.co – RSUD Taman Husada Bontang terus berupaya memberikan pemahaman yang lebih baik kepada masyarakat terkait berbagai penyakit kulit, salah satunya keloid.

Keloid merupakan jaringan parut yang tumbuh berlebihan pada bekas luka, dan tidak semua orang berisiko mengalami kondisi ini.

Menurut dr. Anwar Arsyad, Spesialis Kulit dan Kelamin di RSUD Taman Husada, keloid biasanya berkembang pada orang yang memang memiliki “bakat” untuk mengalaminya.

“Keloid bukanlah kondisi umum. Pada sebagian besar orang, luka akan sembuh dengan sempurna tanpa meninggalkan bekas yang signifikan. Namun, bagi mereka yang memiliki bakat keloid, bekas luka kecil sekalipun dapat berubah menjadi lebih besar dan menonjol,” jelas dr. Anwar, Selasa (24/9/2024).

Jaringan keloid ini bahkan bisa melebihi ukuran luka asli, bergantung pada bagaimana jaringan tersebut bereaksi selama proses penyembuhan.

Penyebab utama keloid masih belum sepenuhnya dipahami, tetapi ada beberapa faktor yang bisa memicu kemunculannya.

“Jika luka terinfeksi atau terlalu dalam, risiko munculnya jaringan keloid semakin besar. Ini karena jaringan parut yang terbentuk lebih rentan tumbuh berlebihan,” lanjutnya.

Meski keloid tidak selalu berbahaya, banyak pasien yang mengeluhkan gejala seperti rasa gatal atau nyeri di sekitar area keloid.

Penanganan keloid dapat dilakukan melalui beberapa metode. Di RSUD Taman Husada, pasien dapat memilih perawatan dengan obat oles, injeksi, hingga operasi.

Namun, menurut dr. Anwar, operasi keloid harus dilakukan dengan sangat hati-hati.

“Operasi bisa menjadi pilihan, tetapi tidak selalu dianjurkan. Luka operasi bisa memicu munculnya keloid baru di area yang sama, sehingga kondisi bisa semakin parah,” katanya.

Injeksi obat menjadi salah satu metode yang lebih umum digunakan. Dengan cara ini, obat disuntikkan langsung ke jaringan keloid untuk menghambat pertumbuhannya.

Meski operasi juga tersedia, prosedur ini lebih cocok untuk kasus keloid yang berukuran kecil atau yang menimbulkan keluhan fisik serius seperti rasa gatal atau nyeri.

“Jika keloid hanya mengganggu dari sisi estetika, kami biasanya lebih memilih metode yang tidak invasif terlebih dahulu,” jelasnya.

Keloid sering kali dianggap sebagai masalah estetika saja, namun bagi beberapa orang, dampaknya jauh lebih serius.

“Pada beberapa kasus, keloid menyebabkan rasa gatal atau sakit yang terus-menerus. Ini tentu mengganggu kualitas hidup pasien, sehingga harus segera ditangani,” ungkapnya.

Kondisi ini kerap kali muncul pada area tubuh yang sering terlihat, seperti tangan atau kaki, yang membuat pasien merasa tidak nyaman. Meski demikian, keloid bukanlah penyakit yang mengancam jiwa.

“Keloid tidak bersifat berbahaya atau mematikan seperti kanker. Tapi jika gejala seperti nyeri atau gatal muncul, sebaiknya segera dikonsultasikan ke dokter,” sarannya.

Banyak pasien yang merasa kualitas hidupnya menurun karena ketidaknyamanan yang disebabkan oleh keloid, terutama jika keloid tersebut berada di area yang sering bersentuhan dengan pakaian atau terkena gesekan.

Dengan demikian, dr. Anwar menekankan pentingnya konsultasi medis untuk menentukan langkah penanganan yang tepat.

“Setiap kasus keloid berbeda-beda, sehingga pendekatannya harus disesuaikan dengan kondisi masing-masing pasien. Yang penting adalah menjaga agar keluhan seperti gatal dan nyeri bisa diatasi, sehingga pasien merasa lebih nyaman,” tutupnya.

Penanganan keloid memang belum sepenuhnya sempurna, namun dengan perawatan yang tepat, kondisi ini dapat dikendalikan.

RSUD Taman Husada mengimbau masyarakat yang memiliki keluhan serupa untuk tidak ragu melakukan pemeriksaan dan konsultasi. (*)

Penulis : Mira

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Dialektis.co. Caranya dengan bergabung saluran Dialektis.co WhatsApp Bu atau telegram di link https://t.me/+CNJcnW6EXdo5Zjg1 kemudian join.

Print Friendly, PDF & Email
Tags: RSUD Taman Husada
ShareTweetShare
Previous Post

Raih Juara 3 Lomba Perpustakaan, SDN 001 BU Juga Sukses Cetak Siswi Narasumber Nasional

Next Post

Usai Penggeledahan di Samarinda, KPK Tetapkan AFI, DDWT dan ROC Tersangka

Related Posts

Forkom SP-Sekar BUMN Dorong BUMN Jadi Pilar Pembangunan Nasional
WARTA

Forkom SP-Sekar BUMN Dorong BUMN Jadi Pilar Pembangunan Nasional

Raih 9 Trofi, SDN 008 Bontang Utara Kembali Raih Juara Umum Temu PMR Mula 2025
WARTA

Raih 9 Trofi, SDN 008 Bontang Utara Kembali Raih Juara Umum Temu PMR Mula 2025

Kecelakaan Beruntun, 4 Mobil Terguling di Depan SPBU KM 8 Poros Bontang Samarinda
WARTA

Kecelakaan Beruntun, 4 Mobil Terguling di Depan SPBU KM 8 Poros Bontang Samarinda

Soal BBM Langka, Sofyan Jufri: Pertamina Harus Beri Penjelasan, Tidak Cukup Minta Maaf
WARTA

Soal BBM Langka, Sofyan Jufri: Pertamina Harus Beri Penjelasan, Tidak Cukup Minta Maaf

Kembangkan Komoditas Lokal, Pupuk Kaltim Beri Dukungan Agri Input Bagi Petani Cabai Guntung
WARTA

Kembangkan Komoditas Lokal, Pupuk Kaltim Beri Dukungan Agri Input Bagi Petani Cabai Guntung

Eks Pasar Lok Tuan jadi Lapangan Serbaguna, Eks PT Kelsri Dilirik untuk Pusat UMKM
EKBIS

Eks Pasar Lok Tuan jadi Lapangan Serbaguna, Eks PT Kelsri Dilirik untuk Pusat UMKM

Next Post
KPK: Pejabat Minta THR “Gratifikasi” dari Luar Kantor Bisa Dipidana

Usai Penggeledahan di Samarinda, KPK Tetapkan AFI, DDWT dan ROC Tersangka

Discussion about this post

Follow Us

dialektis-logo-1
  • TENTANG KAMI
  • REDAKSI
  • PEDOMAN MEDIA SIBER
  • KEBIJAKAN PRIVASI
  • DISCLAIMER
  • PEDOMAN PEMBERITAAN RAMAH ANAK

© 2022 DIALEKTIS.CO – Managed by Aydan Putra. All rights reserved.

No Result
View All Result
  • HOME
  • WARTA
  • KABAR PARLEMEN
    • DPRD Kaltim
    • DPRD Bontang
    • DPRD Kukar
    • DPRD Kutim
  • EKBIS
  • OLAHRAGA
  • GAYA HIDUP
  • RAGAM
  • PARIWARA
  • KOLOM
  • VIDEO
  • INFOGRAFIS

© 2021 DIALEKTIS.CO - Managed by Aydan Putra. All rights reserved.