DIALEKTIS.CO – Polemik Pasar Taman Citra Loktuan hingga kini belum usai. Para pedagang kembali menyerukan sikap Pemerintah Kota (Pemkot) Bontang yang tak kunjung menggubris keluhan mereka.
Melalui Pra Aksi, sejumlah spanduk dipasang di dalam gedung.
Pesan dalam spanduk-spanduk tersebut cukup menohok, seperti Pemerintah Bimtek Pedagang Susah, BPKB Telah Melayang Koperasi Meraja Lela, Jangan Sampai Kami Cerai Karena Nihil Pembeli.
Kemudian ada juga yang bertuliskan Sudah Merdeka, 600 Pedagang Menderita. Selanjutnya Solusi Hanya Satu Kembali ke Pasar Lama, dan UUD 1945 Pasal 28 E Ayat 3.
Ketua Forum Pedagang Pasar Taman Citra Loktuan, Abdul Azis mengatakan, Pra Aksi yang digelar Rabu, 29 Mei 2024 itu sebagai bentuk kekecewaan terhadap kinerja pemerintah.
Pasalnya selama ini pihaknya sudah berkali-kali melakukan mediasi.
“Sudah melakukan beberapa mediasi mulai dari UPT Pasar, Dinas terkait, Ketua Komisi 2, Ketua DPRD, Wakil Wali Kota hingga Wali Kota. Bahkan pemerintah cenderung apatis terhadap permasalahan pedagang,” ujarnya pada awak media ini, Rabu 29 Mei 2024 dini hari.
Kata dia, sampai saat ini belum ada tanggapan dari pemerintah mengenai permasalahan yang dihadapi pedagang. Lahan parkir sempit dan jalan masuk pasar yang curam disinyalir jadi penyebab sepinya pengunjung.
Sejak para pedagang pindah ke pasar baru tersebut pada Juli 2022 lalu, daya beli masyarakat menurun drastis.
Sehingga berpengaruh terhadap ekonomi dan perputaran dagangan mereka, pendapatan di pasar lama dan yang baru pun terbilang sangat jauh berbeda.
“Sudah 2 tahun lebih kita pindah justru pemasukan tidak ada sama sekali bahkan hutang semakin membengkak,” tuturnya.
Pun pedagang aktif semakin berkurang. Sebab sudah banyak yang berhenti berjualan dikarenakan minimnya pemasukan, sedangkan modal dagangan didapati dari hasil pinjaman. Sehingga hutang pedagang semakin menumpuk, bahkan ada yang menjual lapaknya.
“Ada yang jual mejanya, ada juga yang menjual kendaraan hanya untuk menutupi hutang. Dulu masih bisa bayar uang arisan atau bahkan mengeluarkan kendaraan yang baru, tetapi sekarang tidak bisa sama sekali justru hutang di bank dan koperasi semakin banyak,” keluhnya.
Lebih jauh, Abdul Azis mewakili para pedagang berharap pemerintah sebagai lembaga eksekutif serta DPRD yang merupakan wakil rakyat berkoordinasi mencari jalan keluar. Agar seyogyanya pembeli bisa ramai seperti saat di pasar lama.
“Kami berharap ada titik terang. Bukan malah pemerintah dan legislatif saling lempar tanggung jawab,” tandasnya.
Hingga informasi ini dipublis awak media masih berupaya mengkonfirmasi pihak UPT Pasar dan Dinas terkait. Info dari Forum Pedagang, siang ini akan dilakukan pertemuan dialogis. (*).
Reporter : Mira
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Dialektis.co. Caranya dengan klik link https://t.me/+CNJcnW6EXdo5Zjg1 kemudian join. Agar lebih mudah install aplikasi telegram dulu di ponsel Anda.
Discussion about this post