DIALEKTIS.CO – Sejumlah nasabah Jiwasraya di Kota Bontang, pemegang berbagai macam polis, mengadakan nonton bareng Webinar yang diselenggarakan oleh Ade Armando di Balai Pertemuan Pujasera Perusahaan BTN PKT, Rabu (10/3/2021) Sore.
Webinar yang mengundang narasumber dari Badan Perlindungan Konsumen Nasional (BPKN), Assosiasi Asuransi Jiwa Indonesia (AAJI), Assosiasi Dana Pensiun Indonesia (ADPI), Persatuan Aktuaris Indonesia (PAI) & Kantor Sekretariat Presiden (KSP), mengupas tentang kisruhnya Jiwasraya yang dibebankan kepada nasabahnya.
Baca juga: Pensiunan PKT Gelar Orasi, Kerugian Korupsi Jiwasraya Jangan Dibebankan ke Nasabah
Usai webinar, perwakilan nasabah anuitas pensiunan, Abu Hasyim tegas menyatakan menolak restrukturisasi Jiwasraya yang akan menurunkan manfaat pensiun hingga 40% dan tidak seumur hidup lagi.
Padahal anuitas pensiun tidak boleh berkurang manfaatnya dan berlaku seumur hidup.
Senada, Evy, janda pensiunan mengatakan, bahwa ada janda pensiunan seperti dirinya yang setiap bulannya hanya menerima manfaat pensiun dari Jiwasraya sebesar 900.000 rupiah.
“Kalau sampai dipotong 40% nantinya jadi berapa, apa tidak semakin sengsara kehidupan ?,” ujarnya.
Baca juga: Nasabah Jiwasraya di Kutim Deklarasi Tolak Skema Restrukturisasi
Nasabah Jiwasraya lainnya, pemegang polis pendidikan, Sukamto mengatakan sulitnya mencairkan polisnya yang sudah jatuh tempo tahun lalu, padahal uang dari polis tersebut untuk membiayai kuliah anaknya.
Para nasabah yang mengadakan deklarasi penolakan restrukturisasi Jiwasraya tersebut menuntut Presiden Joko Widodo (Jokowi) untuk campur tangan pada persoalan yang mereka hadapi.
Sebab mereka menilai, kerugian Jiwasraya diakibatkan oleh korupsi dan lemahnya pengawasan oleh Kementerian BUMN dan OJK, bukan akibat ulah para nasabah. (*).
Discussion about this post