DIALEKTIS.CO, Kutim – Ketua Komisi D DPRD Kabupaten Kutai Timur (Kutim) Bidang Pendidikan Yan memimpin jalannya rapat dengar pendapat (RDP) bersama Disdikbud Kutim, Bidang Kesra Sekkab Kutim dan LPRI Kutim serta Himpunan Mahasiswa Kutim (Hipma – KT) di Ruang Hearing Kantor DPRD Kutim, pada (4/7/2024).
Yan menuturkan, RDP kali ini digelar sebagai tindak lanjut permohonan hearing LPRI mengenai realisasi Beasiswa dan fasilitas Asrama Mahasiswa Kutai Timur diberbagai daerah.
“Oleh karenanya kepada LPRI kami persilahkan menyampaikan maksud dan tujuan perihal surat permohonan tersebut,” ucap Yan saat memimpin jalannya rapat.
Ketua LPRI Kutim Supransyah menyampaikan bahwa kegiatan ini merupakan bagian dari program kerja dari LPRI, yang salah satu poinnya di dunia pendidikan.
Pihaknya berharap dengan adanya kegiatan RPD tersebut menghasilkan sebuah kesepahaman dan kesamaan niat untuk membangun pendidikan di Kutai Timur. Mengingat alokasi anggaran untuk Dinas Pendidikan saat ini sangat besar.
“Kami selalu melakukan pengawasan bermitra, kerjasama, dan kolaborasi dengan beberapa bidang pemerintahan dan kebutulan pada hari ini berkaitan dengan beasiswa dan asrama mahasiswa. Kemudian, dengan bertambahnya APBD kita,”
“Jadi diharapkan ada inovasi dan program yang baru untuk mununjang kualitas pendidikan yang ada di Kutai Timur. Jangan dengan anggaran yang ada, programnya itu – itu saja. Sementara tambahan anggarannya itu sangat besar,” kata Supransyah.
Terkait program beasiswa, Ketua LPRI Kutim itu berharap agar program ini dapat disosialisasikan ke seluruh Kecamatan di Kutim, sehingga penerima beasiswa bisa merata.
“Kami berharap ada pemerataan di 18 Kecamatan, jangan hanya fokus di Sangatta Utara. Sementara di daerah – daerah pedalaman dan pesisir itu merupakan wilayah yang sangat membutuhkan bantuan untuk beasiswa ini,” ujarnya.
Lebih lanjut, terkait asrama mahasiswa pihaknya pun berharap dalam pengelolaan asrama perlu ditingkatkan. Mengingat asrama mahasiswa Kutim sendiri itu hanya sebatas sewa bangunan dan perlu untuk dibangun.
“Kita sewa untuk asrama itu selama hampir 20 tahun. Sementara, daerah lain sudah mulai membangun. Syukur – syukur kalau asrama itu ditingkatkan fungsinya menjadi wisma Kutim, diharapkan kedepannya asrama mahasiswa dapat dibangun,” beber Supransyah. (adv).
Discussion about this post