DIALEKTIS.CO – Kepala Dinas Perhubungan (Dishub) Kota Bontang, Kamilan menanggapi positif terkait rencana pembangunan Jalan Lingkar Bontang Kuala (BK) – Tanjung Laut.
Menurut Kamilan, keberadaan Jalan Lingkar itu sejalan dengan pengembangan transportasi kota ke depan. Kata dia, penambahan ruas jalan baru bisa efektif guna memecah jika terjadi kepadatan arus lalulintas.
“Pembangunan kan memang begitu, menghitung kebutuhan beberapa tahun mendatang. Kalau kami pada prinsipnya untuk pembangunan dan pengembangan kota pasti mendukung, mudahan segera terealisasi,” ujarnya saat dihubungi, Sabtu (19/6/2021) Siang.
Kamilan menyatakan nantinya jika diperlukan pihaknya siap mendukung menyiapkan analisis dampak lalulintas (Andalin) dan sarana pendukung jalan lainnya, seperti rambu-rabu, marka jalan dan penerangan jalan umum (PJU).
Meski begitu, Kamilan mengaku belum mengetahui secara detail terkait perencanaan. Baik mengenai titik awal pintu jalan, hingga prediksi panjang jalan alternatif yang akan menghubungkan dua Kelurahan di wilayah pesisir tersebut.
“Seluruh perencanaan ada di Dinas PUPRK (Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang Kota). Kami belum ada pembicaraan khusus soal ini, baru perencanaan,” bebernya.
Sebelumnya, Wali Kota Bontang Basri Rase menyebut rencana pembangunan jalan lingkar BK – Tanjung Laut menjadi program prioritas yang akan diselesaikan pada masa pemerintahannya.
Pasalnya selain memiliki fungsi penghubung jalan, juga sebagai fungsi pengendali banjir air laut. Proyek ini akan masuk dalam bagian penyusunan masterplan pengendalian banjir di Kota Bontang.
“Prioritas karena untuk pengendalian banjir juga,” kata Basri kepada awak media beberapa waktu lalu.
Terangnya, jalan lingkar ini direncanakan akan ditimbun sehingga dapat berfungsi membendung air laut dengan dilengkapi pintu-pintu air.
Basri optimis proyek ini dapat berjalan dengan mengandalkan anggaran APBD Provinsi dan APBN pusat.
“Tidak dengan APBD Kota, karena sangat kecil. Tahun 2022 kita akan ajukan program tersebut ke Provinsi dan Pemerintah Pusat sebagai pengendalian banjir,” pungkasnya.
Diketahui, pada anggaran APBD Perubahan 2021 ini, Pemerintah Kota mengusulkan untuk mengalokasikan anggaran senilai Rp 1 Miliar untuk menyusun dokumen perencanaan analisis dampak lingkungan (Amdal) dan DED (Detail Engineering Design). (Yud/DT).
Discussion about this post