DIALEKTIS.CO, Kutai Kartanegara – Stunting adalah masalah serius yang dihadapi oleh banyak daerah di Indonesia, termasuk di Kabupaten Kutai Kartanegara (Kukar). Stunting adalah kondisi di mana anak mengalami keterlambatan pertumbuhan dan perkembangan akibat kurangnya asupan gizi.
Stunting tidak hanya berpengaruh pada kesehatan fisik anak, tetapi juga pada kemampuan kognitif, emosional, dan sosialnya. Anak yang stunting berisiko mengalami kesulitan belajar, rendahnya prestasi akademik, dan kurangnya keterampilan yang dibutuhkan di era digital.
Untuk mengatasi masalah stunting, pemerintah daerah Kukar telah melakukan berbagai upaya sejak tahun 2019. Salah satunya adalah dengan menetapkan Kukar sebagai lokus penurunan stunting.
Bupati Kukar Edi Damansyah mengungkapkan bahwa penurunan stunting adalah salah satu prioritas pembangunan di Kukar. Ia menargetkan penurunan stunting di Kukar sebesar 14% pada tahun 2024.
“Untuk itu perlu secara rutin kita melakukan upaya monitoring dan evaluasi secara berkala dan melakukan perbaikan terus menerus melalui siklus plan-do-check-action (PDCA) secara simultan,” kata Edi dalam sambutan tertulisnya dibacakan Sekda Kukar Sunggono.
Diketahui, dalam hal ini Sekda Kukar Sunggono juga bertindak sebagai Ketua Tim Penurunan Penanggulangan, Pencegahan Stunting (TPPS) dalam Rembuk Stunting yang diselenggarakan oleh Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (DP3A), Kamis (9/11/2023) di Ruang Serbaguna Bappeda, Tenggarong.
Edi menambahkan bahwa strategi penurunan stunting di Kukar dilakukan dengan mengedepankan pendekatan keluarga. Setiap keluarga yang memiliki risiko stunting didampingi oleh Tim Pendamping Keluarga (TPK) yang terdiri dari bidan, kader PKK dan Kader KB).
TPK ini bertugas untuk memberikan informasi, edukasi, dan pelayanan terkait pencegahan stunting. TPK ini juga didukung oleh TPPS yang ada di setiap tingkatan, mulai dari desa, kecamatan, hingga kabupaten. Bahkan, pemerintah juga melibatkan sektor swasta dalam upaya penurunan stunting.
“Saya berharap Rembuk Stunting yang kita laksanakan pada hari ini akan membawa hasil yang positif bagi kita semua terutama dalam rangka mendesain intervensi dalam melakukan konvergensi. Desa yang telah menjadi lokus stunting pada tahun-tahun sebelumnya harus tetap meneruskan kegiatan penurunan stunting di masing-masing desa,”
“Dan para Camat agar dapat terus mendorong dan memotivasi Kepala Desa dalam melakukan upaya konvergensi penurunan stunting secara konsisten,” harapnya. (ADV).
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Dialektis.co. Caranya dengan klik link https://t.me/+CNJcnW6EXdo5Zjg1 kemudian join. Agar lebih mudah install aplikasi telegram dulu di ponsel Anda.
Discussion about this post