Dialektis.co – Dibalik keberhasilan tim Tanjung Laut meraih champion di turnamen PKT Cup 2025, ada sosok Coach Cikal yang menarik untuk dikupas.
Berkat sentuhan tangan dinginnya, tim muda itu mampu mengalahkan perlawanan gigih Lok Tuan, sekaligus misi balas dendam pada putaran final tahun 2024 lalu.
Profil Biodata Cikal
Bernama lengkap Padliansyah, namun lebih dikenal dengan nama Cikal. Dia lahir di Bontang, Kalimantan Timur, pada 10 Oktober 1979.
Baca juga: PKT Cup 2025 Ditutup! 12 Ribu Penonton Padati Stadion Mulawarman, Digelar Rutin
Cikal memulai karier sepak bola juniornya dengan bergabung di klub Bontang yakni Persibon Bontang dan pernah mewakili ajang suratin bersama Diklat Mandau Pupuk Kaltim.
Di tahun 1998, Cikal berhasil membawa klub kebanggan Bontang (Persibon) juara dalam ajang bergengsi di Samarinda.
Pria yang berposisi stiker itu mampu bersaing untuk mewakili klub kebanggan Bontang. Dari situ, kecintaan dalam kulit bundar terus dilakukan.
Baca juga: Juara PKT Cup 2025, Tanjung Laut Raja Baru di Stadion Mulawarman
Hingga akhirnya, pada 2008 muncul niatan untuk menjadi arsitek sepak Bola. Dengan mengikuti kursus kepelatihan dasar yang dilatih Bambang Nurdiansyah gagasan Pupuk Kaltim.
Dengan modal kepelatihan dasar, pria berdomisili Tanjung Laut itu satu demi satu membawa klub dalam berbagai ajang di Bontang. Bahkan di 2014 ia berhasil melaju delapan besar dalam ajang usia dini. Kemudian berbagai ajang terus diikuti.
Puncaknya di 2024 ia dipercaya menangani Tanjung Laut untuk mengikuti turnamen piala direksi Pupuk Kaltim. Meskipun ia ditargetkan hanya masuk delapan besar. Dirinya mampu membawa Tanjung laut melaju hingga final.
Baca juga: Final Ideal PKT Cup 2025, antara Pembalasan Tanjung Laut dan Gemilangnya Lok Tuan
“Saya disitu cuman ditarget delapan besar saja. Alhamdulih bisa sampai final. Hanya kalah adu pinalti,” terangnya saat ditemui media ini.
Cikal bercerita, dalam Turnamen Pupuk Kaltim 2025 dirinya ditarget masuk semifinal. Dengan semangat dan percaya diri, ia membuktikan tampil gemilang mulai dari penyisihan sampai laga final.
Dalam catatan pertandingan, timnya tidak pernah kalah dalam berlaga di Stadion Mulawarman.
“Saya menggunakan formasi 4 3 3 . Dan semua pemain mendengarkan intruksi saya. Dan alhamdulillah bisa berjalan dengan baik dan juara,” imbuhnya. (*/Wan).
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Dialektis.co. Caranya dengan bergabung saluran Dialektis.co WhatsApp atau telegram di link https://t.me/+CNJcnW6EXdo5Zjg1 kemudian join.
Discussion about this post